Rabu 01 May 2019 13:12 WIB

Area Istana Merdeka Steril dari Massa Aksi Buruh

Tidak ada demonstrasi di depan Istana Merdeka pada perayaan Hari Buruh tahun ini.

Rep: Antara, Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi Pengamanan Istana Presiden.
Foto: Republika
Ilustrasi Pengamanan Istana Presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Area Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (1/5) hingga pukul 12.30 WIB steril dari massa aksi pada Hari Buruh Internasional atau May Day. Berdasarkan pantauan, kawasan steril tampak di area Jalan Medan Merdeka Barat yang menjadi jalan akses menuju Istana.

Kawasan Medan Merdeka Barat juga menjadi kawasan vital pemerintahan seperti Mahkamah Konstitusi, Kemenko Polhukam, Kemenko PMK, Kemenhub, Kementerian PPPA dan kantor penting lainnya. Polisi berjaga-jaga di sepanjang area steril Medan Merdeka Barat. Terpantau pergerakan massa buruh tertahan di area Patung Kuda/ Arjuna.

Sesekali nampak kendaraan beridentitas polisi lalu lalang di area tersebut. Sementara itu pejalan kaki tetap dapat melewati kawasan itu meski aksi massa tidak diperbolehkan lewat. Tidak ada kendaraan bermotor umum milik pribadi yang melintasi kawasan itu.

Dari kawasan Mahkamah Konstitusi terdengar orasi perwakilan buruh yang mendesak petugas keamanan mengizinkan massa buruh dapat melintas menuju Istana. Adapun aksi buruh rencananya menuju Mahkamah Konstitusi dan Istana Merdeka untuk menyampaikan aspirasi mereka terutama terkait isu ketenagakerjaan dan kesejahteraan.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono enggan memerinci alasan penetapan steril terhadap Istana Negara selama aksi buruh tahun ini. "Ya memang seperti ini di sini. Kita sudah komunikasi enggak ada ya (demo depan Istana Negara)," ujarnya.

Argo menyarankan, buruh melakukan kegiatan bermanfaat ketimbang berunjuk rasa. Sebab, hal itu lebih dibutuhkan oleh buruh itu sendiri.

"Ini kan hari ulang tahun, biar dimanfaatkan untuk kegiatan positif, ada yang bantuan sosial, hiburan, semua ada, ada beberapa di daerah dilaksanakan donor darah," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement