Rabu 01 May 2019 18:08 WIB

Buruh dalam Pandangan Islam: Merujuk pada Kuntowijoyo

Menurut sejarawan Kuntowijoyo, Islam tak sama dengan Marxisme dalam analisis kelas

Red: Hasanul Rizqa
Hari Buruh Internasional 2019
Foto: istimewa/kemnaker
Hari Buruh Internasional 2019

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah buruh di dunia memang tak lepas dari isu penindasan. Tema eksploitasi atas kaum pekerja terus meningkat sejak kemunculan sistem kapitalisme global, yang bertumpu pada penggunaan uang kertas.

Berbagai paham mencoba menyuarakan nasib kaum pekerja. Ambil contoh, anarkisme yang tak bisa serta-merta disamakan dengan ‘kekacauan.’ Merujuk Peter Marshall dalam Demanding the Impossible: History of Anarchism, paham tersebut mengemuka ketika sekumpulan orang menghendaki pemerintahan sendiri, yang lepas dari cengkeraman minoritas yang berkuasa. 

Baca Juga

Selanjutnya, gerakan sosialisme dan komunisme. Semua itu menginginkan kondisi masyarakat yang bebas dari ekses buruk kapitalisme.

Pada 1 Mei 1886, aksi buruh dalam skala masif terjadi di Amerika Serikat. Lebih dari 300 ribu orang turun ke jalan untuk menuntut jam kerja yang lebih adil bagi buruh dan pelbagai hak-hak manusiawi. Beberapa hari kemudian, para pemimpin aksi itu ditangkapi aparat setempat. Korban jiwa berjatuhan lantaran demonstrasi berubah jadi kericuhan.