REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Perjalanan kompetisi Liga Primer Inggris 2018/2019 sudah memasuki babak akhir. Dua partai tersisa menjadi pekan krusial, khususnya bagi dua tim papan atas yang bersaing memperebutkan gelar liga.
Kali ini giliran Manchester City menjajal peruntungan saat menjamu Leicester City pada lanjutan Liga Inggris pekan ke-37 di Stadion Etihad, Selasa (7/5) dini hari WIB. The Citizen patut waspada karena the Foxes dapat menghadirkan kejutan selama pertandingan berlangsung.
Kemarin Liverpool sukses memetik tiga angka setelah mengalahkan Newcastle United lewat pertandingan yang berjalan dramatis. Berkat hasil itu, anak asuh Juergen Klopp untuk sementara kembali merebut pimpinan klasemen dengan perolehan nilai 94, terpaut dua angka dari City di kursi kedua.
Alhasil, the Eastland tahu jika mereka terpleset dalam laga nanti, ambisi mempertahankan gelar liga dinilai sudah sirna. Untuk itu, kemenangan dari sang tamu menjadi harga mati bagi Sergio Aguero cs.
Meski demikian, Leicester bukanlah lawan yang mudah. Sejak diambil alih oleh Brendan Rodgers, jawara Liga Primer Inggris 2015/2016 itu berhasil memenangi enam dari sembilan laga sejak Februari 2019 kemarin. Terakhir, si Rubah sukses menggilas salah satu tim big six, Arsenal, dengan skor 3-0.
Pelatih City Josep Guardiola mengaku realistis apabila anak asuhnya bakal mendapat tekanan dan kerepotan saat meladeni permainan Jamie Vardy dan kolega. Ia pun tak sungkan melempar pujian kepada kinerja Rodgers selama berada di King Power Stadium.
"Para pemain tahu ini adalah tugas besar untuk kami. Ini sudah menjadi final untuk kami. Saya harap para fan bisa membantu kami dan kami juga mampu melakukan yang harus dilakukan demi memenangi laga," kata Guardiola, dilansir laman resmi klub, Ahad (5/5).
Penyerang Jamie Vardy patut menjadi perhatian lini belakang City. Pasalnya, penyerang berusia 32 tahun itu sedang tampil produktif dengan mencatat 11 gol dalam 11 partai terakhir di kompetisi Liga Primer Inggris.
Bahkan, catatan menarik dibu kukan oleh Vardy ketika dirinya melakoni laga tandang. Selain itu, dalam dua partai terakhir, striker bernomor pung gung 9 itu selalu membukukan gol.
Dinukil dari catatan Opta, Vardy merupakan penyerang Leicester paling berbahaya saat melakoni laga versus tim enam besar. Teranyar, Arsenal dibuktikannya dengan melesatkan dua gol. Secara keseluruhan, Vardy mencatat 31 gol bagi ke enam tim papan atas.
"Saya pikir ia telah tampil luar biasa di Liga (Inggris). Ia seorang striker yang luar biara dengan pergerakannya, penyelesaian akhirnya, dan pertarungannya," kata pelatih yang akrab disapa Pep itu, dikutip Four Four Two.
Sementara itu, dalam pertemuan pertama City di markas the Foxes, kesebelasan asal kota pelabuhan Manchester itu dipaksa menyerah 1-2 dari tuan rumah. Tentunya laga nanti dipastikan tak mudah bagi si Biru La ngit, ditambah Brendan Rodgers akan berusaha menerapkan permainan terbaik demi membendung ambisi City dan mempermudah bekas klubnya (Liverpool) melangkah menjuarai Liga Inggris.
Bila ekspektasi tak berjalan dengan lancar dan City gagal mengemas tiga angka pada laga nanti alias berakhir imbang, secara matematis the Citizen masih memungkinkan mempertahankan trofi Liga Inggris meskipun peluangnya cukup kecil. Nantinya, kemungkinan tersebut akan ditentukan pada partai terakhir melawan Brighton and Hove Albion dalam pekan ke-38, yakni 12 Mei, dan berharap Liverpool terjegal oleh Wolverhampton Wanderes.
Merujuk dari catatan di atas kertas, pada laga pamungkas nanti City diuntungkan daripada Liverpool yang harus menjamu Wolverhampton di Stadion Anfield. Tercatat, sembilan pertemuan kedua tim berjalan ketat dengan catatan lima kemenangan bagi the Reds, tiga untuk the Wolves, dan sekali berkesudahan imbang.
Episode pertama bentrokan keduanya pun dimenenangi oleh skuat aushan Nuno Espirito dengan skor 2-1 di Stadion Molineux. Sementara itu, City selalu menang dalam lima pertemuan versus Brighton di semua ajang.

Jamie Vardy
Di kubu tim tamu, pelatih Brendan Rodgers mengatakan bahwa lawatan ke Etihad bakal menguntungkan Liverpool. Rodgers yakin pasukannya bisa membekuk tuan rumah. "Secara alami, suporter Liverpool akan melihat ini sebagai sebuah kesempatan," ujar Rodgers kepada Sky Sports.
Mantan manajer Liverpool itu mengaku kenal betul dengan kualitas skuat asuhan Guardiola. Namun, ia juga punya cara untuk menaklukkan City di hadapan pendukungnya. Di antaranya adalah tidak banyak memberi ruang gerak dan mempersiapkan strategi serangan balik.
"Anda harus mencoba dan menutup ruang. Kemudian, saat Anda bisa melewati tekanan itu, akan ada ruang dan itu merupakan suatu keunggulan yang sangat-sangat dimiliki tim ini," kata pelatih 46 tahun itu menambahkan.
Namun, ia mengklaim tekanan sudah menjadi santapan bagi anak asuh Guardiola. Terlebih, mereka selalu tampil di kompetisi elite dan telah membuktikan kualitas mereka dalam beberapa musim terakhir.
"Saat Anda berada di level itu, itu merupakan tekanan positif. Semua orang memandang tekanan sebagai hal negatif. Namun, apa yang Anda lakukan adalah memperjuangkannya. Jadi, itu merupakan suatu hal positif," ujar dia. (anggoro pramudya ed: gilang akbar prambadi)