Senin 06 May 2019 18:59 WIB

Mampukah City Lewati Hadangan 'Sang Rubah'?

Manager Leicester City sesumbar bahwa lawatan ke City bakal menguntungkan Liverpool.

Rep: Frederikus Bata, Rahmat Fajar, Anggoro Pramudya / Red: Didi Purwadi
 Liverpool gagal raih angka penuh, bermain imbang 1-1 lawan Leicester City di Stadion Anfield, Kamis (31/1) dini hari WIB.
Foto: AP/Jon Super
Liverpool gagal raih angka penuh, bermain imbang 1-1 lawan Leicester City di Stadion Anfield, Kamis (31/1) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tiga tahun lalu Leicester City membuat kejutan yang sungguh dahsyat. Pasukan Rubah yang sama sekali tidak difavoritkan, mampu merampas gelar juara Liga Primer 2015-2016 dari incaran klub-klub elite Inggris.

Leicester City meraih juara Liga Inggris untuk pertama kali dalam 132 tahun sejarah mereka. Klub bermarkas di King Power Stadium ini menjadi klub ke-6 yang menjadi ‘raja’ Inggris di era Liga Primer. Banyak komentator menyebut keberhasilan Leicester menjuarai Liga Primer 2016 sebagai kejutan terbesar sepanjang sejarah olahraga, karena Leicester sempat mengawali setengah musim awal di papan bawah klasemen.

Akankah Selasa (7/5) dinihari nanti kejutan kembali dihadirkan Leicester City saat bertamu ke markas Manchester City? Jika mampu membawa pulang kemenangan, itu sama saja Leicester telah ‘merampas’ peluang tuan rumah meraih gelar Liga Primer Inggris musim ini. City saat ini masih berada di posisi kedua dengan terpaut dua poin dari Liverpool yang sementara memimpin klasemen dengan 94 poin dari 37 pertandingan.

Jika melihat penampilan Leicester musim ini, kejutan masih muncul dalam satu dua pertandingan menghadapi tim ‘The Bix Six’. Leicester City mampu membawa pulang kemenangan 1-0 dari kandang Chelsea pada 22 Desember, lalu menahan imbang tuan rumah Liverpool 1-1 sepekan kemudian. Dan, terakhir Leicester pekan lalu membinasakan tamunya Arsenal dengan skor telak 3-0.

City pun pernah merasakan ‘cakarannya' di Liga Inggris musim ini. Bermain di kandang ‘Sang Rubah’, Citizens dipaksa membawa pulang kekalahan 2-1. Manchester City juga dipaksa bermain imbang 1-1 saat menghadapi Leicester City di perempat final Piala Liga Inggris.

ANCAMAN RUBAH

Penjaga gawang Leicester City, Kasper Schmeichel, yakin timnya akan menyulitkan Manchester City pada laga dinihari nanti. Kiper asal Denmark ini bertekad mengulangi kemenangan Leicester atas City saat pertandingan Boxing Day akhir Desember lalu.

Cara bermain efektif Leicester, katanya, akan mampu mendatangkan masalah bagi tuan rumah Manchester City. Leicester telah membuktikannya saat membenamkan Arsenal 3-0 pekan lalu.

‘’Saya pikir ini tentang mencoba mempertahankan tingkat kinerja yang kami lakukan melawan Arsenal, tingkat intensitas,’’ ujar Schmeichel.

Gelandang Leicester City, Ricardo Pereira, menyebut laga malam nanti sebagai salah satu ujian terbesar timnya musim ini. Sebab, City sedang berambisi keras menyapu bersih laga sisa untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris.

‘’Mereka mengejar gelar dan malam nanti adalah pertandingan yang sangat penting bagi mereka,’’ kata Ricardo dikutip dari laman resmi klub, Ahad (5/5). ‘’Itu adalah pertandingan terakhir mereka di kandang, sehingga itu akan menjadi pertandingan yang paling sulit bagi kami.’’

Manager Leicester City, Brendan Rodgers, sesumbar bahwa lawatan ke Etihad bakal menguntungkan Liverpool. Rodgers yang juga pernah melatih Liverpool ini yakin pasukannya bisa membekuk tuan rumah City.

‘’Secara alami para suporter Liverpool akan melihat ini sebagai sebuah kesempatan,’’ ujar Rodgers kepada Sky Sports.

Rodgers mengaku kenal betul dengan kualitas skuat asuhan Pep Guardiola. Ia juga sudah punya cara untuk menaklukkan City di hadapan pendukungnya. Di antaranya dengan tidak banyak memberi ruang gerak dan mempersiapkan strategi serangan balik.

CITY WASPADA

Sejak Rodgers ditunjuk sebagai pelatih pada akhir Februari 2019, The Foxes telah menghasilkan 16 poin dari 24 pertandingan. Saat ini timnya sedang mengalami periode yang bagus dan banyak mencapai kesuksesan.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memahami ancaman Leicester City yang mampu memetik lima kali menang dari delapan laga terakhir. Guardiola juga mengingat kenangan pahit saat dikalahkan Leicester 4-2 di King Power Stadium di musim pertamanya di Liga Inggris pada Desember 2016.

Manager asal Spanyol ini menilai pemain Leicester telah meresapi filosofi menyerang gaya permainan Rodgers. Di era kepelatihan Rodgers, mereka menampilkan permainan yang berbeda dengan sebelumnya.

''Gerakan mereka terkoordinasi dengan baik. Mereka memiliki pemain bekelas di lini depan. Brendan menunjukkan kualitas luar biasa sebagai pelatih,'' kata Pep dikutip dari Four Four Two. ‘’Mereka kini tidak hanya bagus di skema serangan balik. Saat ini mereka bisa mengendalikan permainan dengan berbagai cara.’’

Guardiola secara khusus mewaspadai Jamie Vardy yang bakal menjadi ancaman lini pertahanan Citizens. Striker Leicester City ini sudah mencetak 11 gol dari 11 pertandingan terakhirnya. Ia juga telah telah mencetak 31 gol melawan klub ‘The Big Six’.

Guardiola menilai permainan Vardy lebih berkembang di bawah asuhan Rodgers. ‘’Dia adalah striker luar biasa yang memiliki gerakan, finising dan daya juang luar biasa,’’ katanya.

LAGA SENGIT

Manchester City memiliki modal penting dalam menjamu Leicester City pada Selasa malam dinihari nanti. City telah menghasilkan 12 kemenangan liga berturut-turut, mencetak 27 gol, dan hanya kebobolan tiga. Ini adalah kemenangan beruntun terpanjang di Liga Primer musim ini.

Citizens juga telah memenangkan 17 dari 18 pertandingan laga kandang di 2018/2019. Mereka hanya kehilangan poin dalam kekalahan 2-3 dari Crystal Palace pada Desember lalu.

Catatan lainnya menunjukkan bahwa Rodgers belum pernah mampu mengalahkan City. Selama menangani klub, Rodgers tidak pernah menang dalam semua lima pertandingan tandang kompetitif saat bentrok melawan Manchester City.

Laga malam nanti akan berlangsung sengit bukan hanya karena faktor tekanan yang menerpa kedua tim, terutama tuan rumah Manchester City. Faktor sejarah juga menunjukkan laga Leicester City di markas Manchester City selalu berakhir dengan terciptanya banyak gol.

Tercatat ada 28 gol yang dicetak dalam tujuh pertemuan terakhir kedua tim di Stadion Etihad. Itu artinya rata-rata empat gol per pertandingan. Bakal sengit, kita nantikan saja..

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement