REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Kalimantan Timur sebagai daerah dengan lokasi yang cukup ideal untuk dijadikan ibu kota baru Indonesia. Lokasi yang dimaksud ialah Bukit Soeharto, terletak di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kepala Negara menilai, lokasi tersebut memiliki nilai lebih karena diapit dua kota besar di Kalimantan Timur (Kaltim), yakni Balikpapan dan Samarinda. Artinya, infrastruktur dasar yang diperlukan bagi suatu ibu kota baru dapat dikatakan cukup memadai. Misalnya, fasilitas strategis seperti bandara atau pelabuhan. Belum lagi, menurut Jokowi, jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Samarinda tak lama lagi rampung.
Meski memiliki berbagai kelebihan, Presiden belum memastikan Bukit Soeharto sebagai kandidat terkuat ibu kota baru. Dia menilai, masih banyak aspek selain ketersediaan infrastruktur yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi ibu kota baru.
"Banyak aspek yang lain yang harus dihitung dikalkulasi mengenai keluasan lahan, kedekatan dengan pantai, sumber air bakunya seperti apa, topografi cocok atau tidak. Banyak sekali jadi bukan hanya masalah infrastruktur," kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan kunjungan ke Kaltim, Presiden nantinya melanjutkan peninjauan kandidat lainnya sebagai lokasi ibu kota baru. Daerah yang dimaksud ialah Kalimantan Tengah.
Ada empat lokasi yang akan ditinjaunya, yakni Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya. "Di Kalteng sudah ditunjukkan oleh Pak Gubernur. Di sini ada 300 ribu hektare. Kalau kurang ditambah di sini (lokasi lain) masih 60 ribu hektare. Di sini memang lahannya sangat luas sekali," papar Jokowi kepada awak media di Palangkaraya.