Kamis 09 May 2019 09:00 WIB

Penaklukan Mamluk Oleh Ottoman

Ottoman di bawah Sultan Selim akhirnya berhasil mengakhiri kekuasaan Mamluk.

Kota Kairo, Mesir. Dinasti Mamluk berkuasa di Mesir cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (1250-1517).
Foto: medievalists.net
Kota Kairo, Mesir. Dinasti Mamluk berkuasa di Mesir cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (1250-1517).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah Dinasti Mamluk ber lang sung hingga tahun 1517 M. Bacharach dalam bukunya A Middle East Studies Handbook menulis terdapat dua periode dalam Dinasti Mamluk, yaitu periode Mamluk Bahri yang berkuasa dari 1250 M hingga 1389 M dan periode Mamluk Burji yang dimulai tahun 1389 M hingga dikalahkan oleh Ottoman tahun 1517 M.

Philip K Hitty menambahkan, umumnya Mamluk Bahri berasal dari etnis Turki dan Mongol. Sedangkan Mamluk Burji merupakan budak-budak yang berasal dari Sirkasia yang dibawa pertama kali oleh Qalawun (1280-1290 M). Mamluk Burji kemudian ditempatkan di me nara-menara benteng yang dalam bahasa Arab disebut burj.

Baca Juga

Tidak semua Mamluk Burji berasal dari Sirkasia. Hitty mencatat dua orang sultan Dinasti Mamluk, yakni Khu syqadam (1461-1467 M) dan Timurbugha (1467 M) berasal dari Yunani. Dinasti Mamluk dipimpin oleh 47 sultan, 24 di antaranya berasal dari Mamluk Bahri dan 23 lainnya berasal dari Mamluk Burji. Terdapat perbedaan cara pandang antara penguasa Dinasti mamluk yang berasal dari golongan Mamluk Bahri dan golongan Mamluk Burji.

Ketika berkuasa, Mamluk Burji tidak mengenal konsep kekuasaan yang diwariskan dan tidak mengenal nepotisme. Takhta menjadi milik siapa saja yang mampu meraihnya sehingga sering kali para bekas budak menggantikan kekua saan daripada putra putri sultan. Ternyata, model kepemimpinan yang lebih egaliter ini justru menuai bencana.

Semenjak Mamluk Burji berkuasa, Dinasti Mamluk mengalami kemunduran. Banyak penguasa Mamluk Burji yang bermoral rendah dan tidak me nyukai ilmu pengetahuan. Mungkin ka rena awalnya mereka bukan dari kalangan terpelajar dan bangsawan. Mereka umumnya menyukai kemewahan dan berfoya-foya.

Untuk memenuhi kebutuhan syahwat dunia itu, pajak pun dinaikkan sehingga membuat semangat kerja rakyat menurun dan per ekonomian menjadi tidak stabil.

Di samping itu, ditemukannya Tanjung Harapan oleh Vasco da Gama tahun 1498 M menyebabkan jalur perdagangan dari Eropa menuju Asia yang semula harus melalui Mesir menjadi menurun. Sebelumnya, sejak jatuhnya Baghdad di tangan Bangsa Mongol, Mesir menduduki posisi penting dalam perdagangan Asia- Eropa karena meng hubungkan jalur perdagangan Laut Merah dan Laut Tengah.

Ditambah lagi, datangnya kemarau panjang dan banyaknya wabah penyakit membuat Dinasti Mamluk semakin mengalami kemunduran. Munculnya kekuatan politik baru, yaitu Dinasti Ottoman yang awalnya dari Asia Minor, namun berekspansi ke wilayah lain, membuat dinasti para budak ini akhirnya menemukan pesaing berat. Dinasti Ottoman di bawah pemerintahan Sultan Selim akhirnya berhasil mengakhiri ke kuasaan Dinasti Mamluk di Mesir lewat sebuah pertempuran di luar Kota Kairo pada 1517 M.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement