REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai, isu agama dalam penyelenggaraan pemilu baru pertama kali ini terjadi. Menurut Said, isu agama itu sangat berbahaya bagi masyarakat majemuk.
"Baru kali ini pemilu isunya kemarin agama. Ini mudah-mudahan jangan sampai terulang, cukup tahun ini. Ke depan pemilu adalah adu program bukan agama, bukan Islam non-Islam, bukan pendukung Islam anti-Islam, enggak, itu sangat berbahaya," jelas Said di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (9/5).
Isu agama, kata ia, harus dihindari karena dapat memecah belah masyarakat dan juga menghancurkan negara seperti yang terjadi di negara Timur Tengah, Irak, Mesir, dan juga Suriah.
Said sendiri heran mengapa isu agama terus menerus dimunculkan dalam penyelenggaraan pemilu kemarin. Sejatinya pemilu menjadi ajang untuk adu program antarpasangan calon.
"Karena isu itu Islam anti-Islam, kita luculah, terus terang saja kalau pasangan Jokowi kiai Ma'ruf amin disebut anti-Islam luculah, masa Kiai Ma'ruf anti Islam," ucapnya.
Ia pun berharap, pemilu 2019 ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia agar tak memainkan isu agama pada pemilu selanjutnya.