Jumat 10 May 2019 10:15 WIB

PDIP Khawatirkan Perolehan Kursi Partai Aceh di Legislatif

Partai Aceh kehilangan sebelas kursi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Panitia Pemilihan umum (Pemilu) 2019 melaksanakan rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan dihadapan saksi dari partai politik di Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/4/2019) malam.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Panitia Pemilihan umum (Pemilu) 2019 melaksanakan rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan dihadapan saksi dari partai politik di Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/4/2019) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merasa khawatir dengan fenomena pemilu 2019 di Propinsi Aceh. Sebab kekalahan pasangan Jokowi-JK dari Prabowo-Sandi di Aceh juga berimbas kepada menurunnya perolehan kursi partai lokal terbesar, Partai Aceh, di DPR Propinsi Aceh (DPRA).

Sebaliknya, kemenangan Prabowo-Sandi diikuti juga dengan kenaikan kursi parpol tingkat nasional di DPRA. “Yang kami agak khawatir, partai lokal, Partai Aceh kehilangan kursi sebanyak sebelas kursi,” kata Hasto, Kamis (9/5).

Baca Juga

Hasto menilai penurunan kursi partai lokal itu karena ada pihak-pihak yang diduga menggunakan segala cara untuk menang Pilpres. Yakni dengan gerakan menghasut, bahkan memfitnah kepemimpinan Jokowi. Begitupun fitnah terhadap cawapresnya KH Ma'ruf Amin.

Bahkan, kata Hasto, pihaknya juga menerima banyak laporan politik uang ke rumah-rumah rakyat dan ke perkebunan-perkebunan. Angkanya fantastis hingga Rp 1 juta per rumah.

“Maka terjadi mobilisasi dukungan suara ke partai-partai tertentu,” imbuh Hasto tanpa menyebut parpol dimaksud.

Untuk diketahui, di Aceh, hasil quick count sejumlah lembaga survei independen menyebut kemenangan Prabowo-Sandi bervariasi dari 81 persen-87 persen. Sementara raihan suara Jokowi-Ma'ruf berkisar dari 15 hingga 18 persen.

Ironisnya, sebagai parpol lokal pendukung utama Prabowo-Sandi, raihan suara Partai Aceh (PA) untuk DPRA justru menurun. Berdasarkan sejumlah prediksi, PA yang dipimpin Muzakkir Manaf hanya memperoleh 18 kursi, menurun dari 29 kursi di periode 2014-2019. Penurunan juga dialami Nasdem, salah satu parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf yang diprediksi turun dari 8 kursi ke 6-7 kursi.

Yang mendapat kenaikan adalah parpol utama pengusung Prabowo-Sandi yakni Gerindra diprediksi dari 3 menjadi 8 kursi, PKS dari 4 menjadi 9 kursi, PAN dari 7 menjadi 9 kursi, dan Partai Demokrat dari 8 menjadi 9 kursi. Total jumlah kursi DPRA adalah 81 kursi.

Hasto menyampaikan sejak awal selalu mendorong agar partai pusat yang seyogyanya berusaha merebut kursi DPR RI bekerja sama dengan parpol lokal. Termasuk Partai Aceh di dalamnya. Melihat fenomena di pemilu 2019, Hasto mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.

“DPP PDIP secepatnya melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi-rekomendasi terhadap situasi politik paska pemilu legislatif dan pemilu presiden,” kata Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement