Senin 13 May 2019 15:43 WIB

Program Serasi Mudahkan Pengairan Sawah

Para petani mengharapkan program tersebut segera direalisasikan.

Red: EH Ismail
Aparat TNI dan Kementan berkomunikasi dengan masyarakat setempat untuk realisasi program serasi
Foto: HUmas Kementan
Aparat TNI dan Kementan berkomunikasi dengan masyarakat setempat untuk realisasi program serasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG —  Program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) akan memudahkan petani mendapatkan pasokan air untuk mengairi sawah. Masa panen mereka lebih terukur sehingga mereka sudah dapat meningkatkan kesejahteraan.

Para petani mengharapkan program tersebut segera direalisasikan, meskipun sebagian lahan mereka harus dijual kepada pemerintah. "Kami ikhlas demi kemajuan," jelas Salman, salah seorang petani. 

Penegasan ini disampaikannya saat menerima kunjungan direktur PPL Kementan, Indah Megawati di desa sebubus, air kumbang Banyuasin, Palembang. Dalam kunjungan ini Indah Megawati juga didampingi koordinator serasi tingkat pusat dari TNI, Brigjen Steve Parengkuan beserta Danrem, Dandim dan para Babinsa di wilayah tersebut.

Program serasi melibatkan TNI untuk melakukan pendampingan dan pengawalan program tersebut. Lebih lanjut dijelaskan Salman, dari 1200 hektar lahan yang disiapkan untuk serasi, saat ini pihaknya fokus di tiga titik dengan luasan 360 hektare, dengan capaian sekiar 70 persen. "Diluar pembuatan tanggul air, kita sudah masuk pada pembuatan jalan usaha tani sepanjang 8 kilometer, tegas Salman.

Pengakuan serupa juga disampaikan Hendri Kuswoyo, kepala desa Telang Rejo, Muara Telang. Menurutnya, awalnya petani memang agak keberatan saat kawasannya diminta masuk program "serasi". Namun begitu tahu yang akan dibangun adalah infrastruktur pertanian, para petani langsung menyetujuinya.

Bahkan, demikian Hendri, sejak pencanangan "serasi" Desember 2018, kini pihaknya sudah bisa menanam dua kali. "Saat ini saya sedang mencoba untuk tanam yang ketiga", jelas Hendri.

Mendengar ini, yang kemudian bergembira adalah Direktur PPL, Kementan, Indah Megawati. Begitu pula Brigjen TNI, Steve Parengkuan selaku koordinator pusat untuk pendampingan dan pengawalan tata kelola air di lahan rawa ini agar petani bisa menaikan indeks pertanamannya dari semula setahun sekali bisa menjadi tiga kali. "Bahwa ada persoalan, sebenarnya ini kan tinggal sinkronisasi saja", tegas Steve.

Sebelumnya, petani di kawasan rawa Lebak ini mengeluhkan pompa air yang dibangun. Aliran airnya sering terhambat karena membuat jembatan pompa di sungai yang dalam kewenangan kementerian PUPR.

Untuk itu, sepulang ke Jakarta, Steve dan Indah Megawati akan melapor dan mendiskusikannya kepada pihak terkait. Steve juga berpesan kepada jajarannya di Palembang, mulai dari Danrem, Dandim hingga Babinsa untuk terus mengawal dan mengkoordinasikan pada masalah ini.

Program selamatkan rawa sejahterakan petani menurut Dirjen PPL Kementan, Sarwo Edhy di Kalsel sempat menjelaskan, usaha tata kelola air, petani kelak juga akan mendapatkan bantuan, tidak saja benih dan pupuk, tapi juga alat mesin pertanian.

"Berharap, dengan turutsertanya TNI dalam "Serasi" saat ini dapat mempercepat target kami, yakni 150 ribu hektar hingga akhir tahun 2019 ini", jelas Indah Megawati

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement