Selasa 14 May 2019 22:50 WIB

Putin akan Terima Kunjungan Menlu AS

AS dan Rusia akan berbicara soal krisis Venezuela, nuklir Iran, dan konflik suriah,

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Vladimir Putin
Foto: EPA/Sergei Chirikov
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Sochi pada Selasa (14/3). Pompeo juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, pertemuan antara Lavrov dan Pompeo akan dilangsukan terlebih dulu. “Setelah pembicaraan, mereka berdua akan bertemu presiden. Putin akan menerima mereka. Mereka akan menceritakan hasil pembicaraan mereka dan mendiskusikan masalah-masalah yang nyata,” kata Peskov, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Dalam pertemuannya, Pompeo dan Lavrov dilaporkan akan membahas tentang kesepakatan nuklir Iran, krisis politik Venezuela, konflik Suriah, serta prospek Intermediate-range Nuclear Forces (INF) Treaty.

Pada 6 Mei lalu, Lavrov dan Pompeo sempat melakukan pertemuan bilateral di sela-sela sidang Dewan Arktik di Finlandia. Pada kesempatan itu, salah satu topik yang dibahas adalah tentang dugaan dan potensi intervensi Rusia dalam pilpres AS.

Rusia memang disebut-sebut mengintervensi jalannya pilpres AS pada 2016. Hal itu pun tertera dalam laporan miliki penisihat khusus AS Robert Mueller yang diterbitkan bulan lalu.

Menurut laporan itu, Rusia mengintervensi pilpres AS secara sistematis dan komprehensif. Laporan tersebut menyatakan bahwa Rusia memang mendukung Donald Trump dibandingkan Hillary Clinton. Moskow telah berulang kali membantah tudinagn atau dugaan tentang campur tangannya dalam pilpres AS.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement