Rabu 15 May 2019 22:02 WIB

Alquran dan Kesempatan di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan hendaknya menjadi kesempatan akrabkan diri dengan Alquran

Ilustrasi Anak membaca Alquran
Foto: AP /Allauddin Khan
Ilustrasi Anak membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Bagi seorang muslim, bacaan yang sangat mulia hanyalah Alquran. Secara substansial Allah memberinya sifat-sifat yang luhur. Kandungan isinya merupakan al-Nur (Cahaya), al-Syifa (Obat), al-Huda(Petunjuk), dan al-Maw'idhah (Nasihat) bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.

Baca Juga

Sesudah prinsip Tauhid (Keesaan), ajaran Islam memuat perintah menegakkan kebenaran dan keadilan, menghalalkan yang baik dan mengharamkan segala yang berbahaya, keji, dan munkar. (Q. S. 16: 90). Selama Ramadhan, biasanya suasana kehidupan keagamaan di kalangan masyarakat muslim semakin semarak.

Beberapa ibadah dan amaliyah yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam berbuat kebajikan, bersedekah, dan membaca Alquran. Selain berniat meneladani Sunah Rasul SAW, membaca Alquran dan mengkaji saripati kandungannya merupakan ibadah mulia di bulan Ramadhan.

Menurut Prof. Hasbi As-Shiddieqy, Alquran adalah syiar kita umat Islam. Dialah wirid (yang ditetapkan untuk dibaca), penawar, dan penyejuk hati. Dialah taman yang indah yang kembang-kembangnya berseri-seri menyebarkan wangi yang harum.

Untuk itu Imam Ghazali mensyaratkan beberapa adab manakala membaca Alquran, antara lain menghadirkan hati, memahami kesucian Kalamullah, menyadari kebesaran Dzat Allah, dan Tadabbur (merenungkan isinya).

Ramadhan disebut pula Syahrul Alquran (Bulan Alquran). Antara keduanya ada korelasi yang sangat erat. Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Puasa dan Alquran itu akan memberi syafaat kepada para hamba di hari kiamat.

Berkata puasa, 'Ya Tuhan, Engkau larang ia makan, minum, dan memuaskan syahwat di waktu siang, kini ia minta syafaat karena itu.' Berkata pula Alquran, 'Engkau larang ia tidur di waktu malam, kini ia minta syafaat karena itu.' Maka syafaat keduanya diterima Allah dan kemudian para sahabat masuk ke surga.''

Mengingat Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia, di mana pahala amal ibadah di dalamnya dilibatgandakan, ada baiknya bila kita tidak menyia-nyiakan waktu ini.

Nabi SAW bersabda, ''Orang mukmin yang membaca Alquran itu seperti buah limau, baunya harum dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran itu seperti buah kurma, tidak berbau tapi rasanya lezat. Dan seutama-utama ibadah umatku adalah membaca Alquran.''

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement