REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan pembentukan karakter dengan kegiatan bermanfaat sangat penting diberikan kepada anak agar tidak terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang negatif. Pernyataan tersebut disampaikan menggapi aksi kekerasan geng motor yang disiarkan di media sosial.
"Membangun kesepahaman bersama, membangkitkan kesadaran, dan komitmen pentingnya mengisi waktu dengan kegiatan yang positif merupakan alternatif cara baik," kata Ketua KPAI Susanto saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/5).
Susanto menjelaskan, peran orang tua sangat besar pengaruhnya dalam mememberi pemahaman kepada anak. Karena itu, pengasuhan orang tua harus mencerminkan sifat anak agar menangkal pengaruh geng motor.
Selain itu, lembaga pendidikan juga dituntuk untuk memberikan edukasi terkait kekerasan dan tindakan yang menyimpang agar anak terhindar dari pengaruh negatif. "Dengan proses literasi di satuan pendidikan, organisasi sekolah, atau komunitas berbasis masyarakat," ujarnya.
Susanto mengungkapkan, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi kekasaran yang dilakukan geng motor sehingga meresahkan masyarakat. "Faktor pencarian identitas diri, faktor ingin menunjukkan eksistensi dengan cara yang salah, dan berbagai faktor lain," jelasnya.
Aksi geng motor di Jakarta telah meresahkan warga sejak awal Ramadhan setelah pawainya yang disiarkan secara langsung melalui media sosial dengan mengacungkan senjata tajam. Sebagian anggota geng yang ditangkap polisi diketahui masih di bawah umur.