REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Relawan Sumatra Barat (Sumbar) menggelar aksi demonstrasi ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar, Kamis (16/5).
Massa yang merupakan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini menuntut agar Pemilu dilakukan dengan adil, jujur dan bebas dari kecurangan.
Selain berorasi mengenai kondisi pelaksanaan Pemilu, ratusan massa ini juga melaksanakan shalat ghaib untuk mendoakan 400 lebih anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat kelelahan dan beberapa sebab lain pasca proses pemungutan suara 17 April lalu.
"Pihak berwenang harus usut tuntas kecurangan Pemilu. KPU Sumbar harus jaga suara rakyat. Itu tuntutan kami. Dalam undang-undang jelas, kalau seandainya ada yang curang bisa didiskualifikasi,” kata Wakil Ketua Forum Relawan Sumbar Marlin saat aksi.
Massa memulai aksi dengan berorasi dan berjalan kaki sepanjang Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang, menuju Sekretariat KPU Sumbar. Ada beragam spanduk yang berisi kalimat protes terhadap kecurangan dan bentuk dukungan terhadap paslon 02.
Setelah itu massa menggelar shalat ghaib yang dipersembahkan untuk ratusan anggota KPPS yang meninggal dunia selama proses Pemilu 2019.
Kemudian massa meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap kematian ratusan petugas KPPS di seluruh tanah air.
Marlin menjelaskan aksi unjuk rasa ini diikuti kurang lebih 200 orang. Massa ini adalah gabungan dari 64 forum relawan yang tersebar di seluruh wilayah Sumbar. Marlin menyebut, kedatangannya bersama ratusan massa tersebut untuk menuntut KPU agar melaksanakan hasil Ijtima’ Ulama jilid I, II, dan III.
Menurut Marlin sebenarnya proses Pemilu di Sumbar relatif aman dan tidak bermasalah. Tapi mereka tidak bisa berdiam dan tutup mata dengan adanya indikasi kecurangan di daerah lain.
Aksi unjuk rasa ini kata Marlin merupakan bentuk dukungan dari Sumbar kepada KPU RI, supaya netral dalam menjalankan tugas mensukseskan Pemilu. Marlin mengatakan, pihaknya nanti juga akan ke Jakarta untuk ikut mengawal proses penetapan hasil Pemilu yang dijadwalkan pada 22 Mei nanti. “Kami akan kumpul lagi untuk suarakan agar KPU jujur dan tidak ada kecurangan lagi,” ujar Marlin.