Jumat 17 May 2019 10:54 WIB

Risma Sebut Suhu Surabaya Turun, Ini Alasannya

'Kalau pagi Kota Surabaya berkabut,' kata Risma.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini duduk di dalam Suroboyo Bus di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini duduk di dalam Suroboyo Bus di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekitar 30 persen wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, dipenuhi dengan taman yang selama ini bermanfaat untuk menurunkan suhu udara sekitar dua derajat celcius. Suhu udara di wilayah Kota Pahlawan pada awalnya rata-rata 34 sampai 36 derajat celcius, tetapi saat ini sudah di bawah 34 derajat.

"Itu ada datanya, bahkan kalau pagi Kota Surabaya berkabut," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat (17/4).

Baca Juga

Menurut dia, hingga saat ini ada sebanyak 400 lebih taman yang tersebar di Kota Pahlawan. Taman-taman yang dibangun tersebut bertujuan untuk penghijauan kota.

Saat ini sekitar 70 taman baru diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertepatan dengan peringatan HUT ke-726 Kota Surabaya yang jatuh pada 31 Mei 2019. Adapun, 70 taman baru tersebar di kawasan Surabaya pusat sebanyak empat taman, Surabaya Utara 10 taman, Surabaya Selatan 16 taman, Surabaya Timur 26 taman dan Surabaya Barat 14. Secara simbolis, peresmian 70 taman itu dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertempat di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya, Kamis, (16/5).

photo
Taman Harmoni Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA)

Salah satu taman yang baru saja diresmikan itu adalah Taman Ex Incinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih. Taman baru itu memiliki luas 2,8 hektare dengan luas lahan yang sudah dibangun pada 2019 mencapai 1,2 hektare.

Risma mengatakan pembangunan Taman Ex Incinerator yang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pembangunan di Kota Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, setelah 11 tahun ditutup.

"Momen ini kita gunakan untuk menandai, kami mencoba membangun secara merata," katanya.

Taman Ex-Incinerator ini merupakan bekas tempat pengolahan sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang menarik. Bahkan, di taman ini terdapat sarana ruang publik kreatif, seperti teater terbuka berbentuk lingkaran dan ruang khusus pameran hasil karya warga Surabaya. Apalagi taman ini memang dikhususkan untuk ruang publik kreatif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement