REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan Pemerintah RI siap mengguyur peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo dengan bonus sebesar Rp 7,5 miliar. Bonus itu sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah sekaligus untuk memberikan motivasi kepada atlet nasional untuk terus berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah Internasional.
"Kalau pada ajang Asian Games 2018 kemarin bonus medali dalam kisaran Rp1 miliar, maka untuk Olimpiade kita akan berikan enam kali lipatnya, bonus untuk Olimpiade mencapai Rp 7,5 milliar," kata Imam Nahrawi saat meninjau Sekolah Khusus Olaharga Internasional ( SKOI) Kaltim di Komplek Stadion, Palaran Samarinda, Selasa (21/5).
Pada kesempatan itu, Menpora berpesan kepada atlet SKOI Kaltim untuk giat berlatih, sehingga ke depan bisa menjadi duta bangsa Indoenesia di kancah Internasional. Ia mengatakan atlet mempunyai posisi yang agung dan mulia ketika bisa berprestasi di tingkat internasional.
"Ada dua profesi yang bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain, yang pertama adalah ketika Presiden ketika datang sebagai tamu kenegaraan maka secara otomatis bendera Merah Putih akan berkibar, dan yang kedua adalah ketika atlet meraih juara di tingkat internasional, maka saat itu bendera Merah Putih juga akan berkibar," katanya.
Ia mengingatkan sejumlah atlet nasional juga terlahir melalui binaan sekolah olahraga, seperti halnya Lalu Mohammad Zohri yang merupakan alumni Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar ( PPLP) di NTB. "Sebelumnya siapa yang tahu akan M Zohri, namanya melambung ketika dia berhasil menjadi juara dunia lari 100 m untuk kategori junior, semoga dari SKOI Kaltim ini juga bisa mengikuti jejak M Zohri," kata Menpora.
Sementara itu Plt Kepala Sekolah, SKOI Kaltim, Tugiman mengaku bangga dengan kunjungan Menpora ke SKOI Kaltim. Ia berharap kunjungan Menpora tersebut bisa memberikan manfaat bagi kelangsungan SKOI Kaltim, yang saat ini tengah mengalami penyesuaian paska transisi pengelolaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim kepada Dinas Pendidikan Kaltim.
"Kesulitan kami saat ini tentunya terkait berkurangnya anggaran, saat ini kami tengah mengurangi tryout atau latihan uji coba, karena memang belum adanya anggaran," kata Tugiman.