REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemimpin oposisi Juan Guaido mengatakan, Amerika Serikat (AS) harus membantu Venezuela untuk menjaga kendali atas kilang minyak di Citgo. Dia juga meminta agar AS dapat mencegah penyitaan oleh para kreditor yang berusaha menagih utang Venezuela yang belum dibayar.
Oposisi Venezuela ingin melindungi aset negara di luar negeri yang sangat penting untuk memulihkan perekonomian di masa depan. Guaido mengatakan, perintah eksekutif AS yang melindungi Citgo dari penyitaan merupakan pilihan terbaik untuk menjaga tempat penyulingan minyak tersebut tetap berada di tangan Venezuela.
"Itu akan ideal untuk Venezuela. Itu harus diputuskan secara berdaulat oleh Amerika Serikat. Kami ingin mengikuti jalan itu, mengingat kerapuhan institusional Venezuela, yang hidup melalui kediktatoran," ujar Guido di markas oposisi Popular Will di Caracas, Kamis (23/5).
"Tujuan kami adalah untuk melindungi aset negara, (yang diperlukan) karena pinjaman yang tidak bertanggung jawab," kata Guaido menambahkan.
Citgo yang berbasis di Houston, merupakan anak perusahaan dari perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA. Citgo adalah aset luar negeri terpenting Venezuela. Citgo merupakan perusahaan penyulingan minyak AS terbesar kedelapan, dengan jaringan penyulingan 750 ribu barel per hari serta memasok 4 persen bahan bakar di Amerika.
Hingga saat ini Gedung Putih belum mengeluarkan perintah eksekutif untuk melindungi Citgo dari kreditor. Sebelumnya Washington melakukan tindakan serupa untuk aset Irak setelah invasi AS ke negara itu pada 2003.
Pada pekan ini, oposisi Venezuela menyewa pengacara utang senior, Lee Buchheit untuk membantu merestrukturisasi utang senilai lebih dari 150 miliar dolar AS. Pada Oktober lalu, Buchheit ikut menulis sebuah makalah yang mengatakan Venezuela membutuhkan perintah eksekutif protektif untuk memaksa debtholders menerima kerugian di meja perundingan.
Dewan ad hoc dari PDVSA, yang terdiri dari sekutu Guaido, melakukan pembayaran bunga 71 juta dolar AS bulan ini untuk obligasi perusahaan 2020, yang didukung oleh saham Citgo. Langkah itu dikritik oleh beberapa simpatisan oposisi dengan alasan bahwa Venezuela kemungkinan akan kehilangan Citgo. Obligasi yang sama memiliki pembayaran 913 juta dolar AS, dan jatuh tempo pada Oktober. Sebagian besar percaya, dewan ad-hoc tidak akan memiliki sumber daya untuk membayarnya.
"Ketika Oktober tiba, di bawah kondisi Maduro hari ini, akan sulit untuk membayar. Ketika Oktober tiba, kami berharap dapat melindungi aset," kata Guaido.