REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan paket sembako murah kepada keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menyalurkan transaksi remitansinya melalui BNI.
Pembagian paket sembako murah dilaksanakan pada acara Pasar Murah BNI bertajuk "Ramadhan bersama PMI" di Rumah Edukasi BNI, Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (25/5). Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya terhadap PMI dan keluarganya.
Eko menyebutkan paket sembako dalam pasar murah BNI yang terdiri atas beras, minyak, gula, sirup, susu kaleng, kopi, mi instan, dan teh, dijual seharga Rp 17 ribu atau diskon Rp 73 ribu dari harga sebenarnya yang senilai Rp 90 ribu.
"Selain pasar murah, BNI juga melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pemeriksaan kesehatan gratis," ujar Eko saat pasar murah BNI di Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Sabtu.
Eko menambahkan, pada kesempatan ini, BNI juga melakukan pencairan KUR TKI kepada para PMI yang berasal dari Mataram dan pembagian buku tabungan Taplus bagi calon PMI oleh perwakilan Agen 46. Eko melanjutkan, seluruh rangkaian acara dilakukan di Rumah Edukasi BNI di Desa Jenggik Utara, salah satu fasilitas yang diberikan BNI untuk pemberdayaan keluarga PMI di Lombok. Di Rumah Edukasi BNI, para PMI bisa meningkatkan keterampilan seperti komputer, bahasa asing, hingga pelatihan UMKM.
"Harapan kami para PMI yang sudah pulang bisa menggunakan uang untuk hal yang bermanfaat dan bisa bertambah untuk membuka usaha baru," ungkap Eko.
Eko berharap PMI dan keluarga dapat terus mempercayakan kebutuhan perbankan dan layanan remitansinya kepada BNI, baik saat ini dan masa mendatang. "Pencapaian remitansi BNI hingga saat ini tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan masyarakat Indonesia, secara khusus PMI dan keluarganya," kata Eko.
Eko mengatakan kegiatan pasar murah BNI dilakukan di delapan tempat, mulai dari Jakarta pada 17 Mei, Indramayu pada 27 Mei, Bandung pada 27 Mei, Serang pada 28 Mei, Kendal pasa 28 Mei, Madura pada 28 Mei, dan Banyuwangi pada 29 Mei.
"Terima kasih kepada masyarakat. Pasar murah ini komitmen kami untuk apresiasi PMI yang telah berjuang di luar negeri mencari nafkah untuk keluarga," ucap Eko.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Lombok Timur Azham menyampaikan terima kasih kepada BNI yang memberikan perhatian besar bagi para keluarga PMI di Lombok Timur. Azham berharap pasar murah yang digelar BNI dapat menekan laju inflasi yang biasanya meningkat saat ramadhan dan lebaran.
"Penyumbang inflasi terbesar, bahan pokok dan pakaian, biasa saat ramadhan memang inflasi tidak bisa kita hindari, tapi minimal bisa kita tekan, salah satunya seperti yang dilakukan BNI dengan pasar murah," kata Azham.
Di akhir acara, BNI menggelar pertunjukan drama yang menceritakan tentang perjalanan menjadi PMI dan menawarkan keunggulan program BNI untuk para PMI. Para pelakon merupakan anak-anak muda dan berdialog dengan menggunakan bahasa Sasak. Drama ini disambut antusias masyarakat hingga tak kuasa menahan tawa begitu ada adegan lucu.