REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 59 rumah di Kecamatan Sajira dan Muncang diterjang banjir bandang. Merepons hal itu, Koordinator lapangan DMC Dompet Dhuafa, Gugun menjelaskan, Sabtu (25/5), pihaknya langsung terjun ke lokasi kejadian.
Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung pada pukul 16.00-19.00 WIB, Rabu (22/5). Banjir bandang tersebut telah menghanyutkan sebuah bangunan majelis taklim, empat bangunan pondok pesantren, dan dua bilik bangunan MCK (Mandi Cuci Kakus). Banjir juga merendam sebuah Madrasah Ibtidaiyah dan memutus dua jembatan desa. Meskipun demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Sebanyak 309 jiwa mengungsi di rumah sanak keluarganya. Disediakan pula tempat pengungsian di Kantor Desa Margaluyu. Sedangkan, DMC Dompet Dhuafa telah mendirikan posko di Cibeurih, Margaluyu, Sajira, Lebak, Banten.
Tim DMC Dompet Dhuafa bantu korban banjir di Lebak, Banten, dengan mendirikan Pos Hangat.
Meskipun banjir telah surut. Kejadian tersebut meninggalkan lumpur, sampah, kayu gelondongan. Tim DMC Dompet Dhuafa segera membersihkan lumpur sisa banjir bandang. Koordinator lapangan DMC, Gugun menjelaskan, pihaknya juga akan membantu mendistribusikan barang-barang kebutuhan masyarakat.
Dalam Membantu para korban banjir bandang, DMC Dompet Dhuafa menurunkan lima relawan dengan mobil operasional. Selain itu, tim DMC juga berkoordinasi dengan lembaga lain untuk mendata kebutuhan rumah sementara (rumtara) bagi korban yang kehilangan rumah.
"Saat ini para korban banjir bandang membutuhkan pakaian, makanan siap saji, selimut, air bersih, terpal, peralatan memasak serta, hygiene kit," ujar Gugun.