REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, penikaman yang terjadi di sebuah halte bus di Kawasaki merupakan insiden yang mengerikan. Dia mengecam pelaku penikaman tersebut dan akan mengambil semua langkah untuk penyelidikan, termasuk melindungi keselamatan anak-anak.
"Ini adalah insiden yang sangat mengerikan, di mana banyak anak kecil menjadi korban dan saya akan mengambil semua langkah untuk melindungi keselamatan anak-anak," ujar Abe, Selasa (28/5).
Dua anak dan seorang dewasa diduga meninggal setelah tersangka melakukan aksi penikaman di Kota Kawasaki, barat daya dari pusat Kota Tokyo, kata laporan NHK mengutip kepolisian. Menurut NHK, pelaku, yang mengalami luka parah setelah menusuk pundaknya sendiri, langsung dibekuk di lokasi kejadian. Sebanyak 16 orang, termasuk delapan murid sekolah dasar, terluka akibat penikaman tersebut.
Pria yang berusia sekitar 40-50 tahun, itu dilaporkan mulai menikam orang-orang yang sedang berada di halte bus. Dua pisau, bersama dengan beberapa korban, ditemukan di sebuah taman di dekatnya.
Kejahatan akibat kekerasan jarang terjadi di Jepang namun kadang kala insiden besar muncul hingga menghebohkan negara tersebut. Pada 2010, aksi penikaman di sebuah bus sekolah dan bus komuter di pinggiran Tokyo melukai puluhan orang.