Selasa 28 May 2019 17:57 WIB

Pemprov DKI Antisipasi Rumah Kosong Saat Lebaran

Pemprov DKI menyiapkan kantong parkir bagi warga yang mudik di kantor pemerintahan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Rumah kosong
Foto: Wikimedia
Rumah kosong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi rumah kosong yang ditinggal saat mudik Lebaran di setiap wilayah Ibu Kota. Menurut Wali Kota Jakarta Selatan Marullah, dalam rapat pimpinan (rapim) Selasa (28/5), gubernur menginstruksikan soal pengamanan di Hari Raya Idul Fitri.

"Mudah-mudahan aman. Tadi kita baru rapim dengan Pak Gubernur memang ada petunjuk soal pengamanan itu yang akan kita lakukan," ujar Marullah saat dihubungi, Selasa.

Baca Juga

Ia menjelaskan, Pemprov DKI akan menyiapkan teknis yang isinya imbauan-imbauan kepada masyarakat saat mudik. Pemprov DKI juga bakal menyiapkan kantong parkir untuk menitipkan kendaraan pribadi di kantor-kantor pemerintahan seperti kelurahan, kecamatan, hingga kantor wali kota.

Marullah menuturkan, masyarakat diimbau berkomunikasi dengan sesama tetangga ketika hendak pulang kampung. Apabila ingin menitipkan di rumahnya, harus meginformasiman ke tetangga, orang terdekat di sekitarnya.

Selanjutnya, warga harus memastikan segala sesuatu yang ditinggal itu aman dan terkendali. Misalnya pintu rumah sudah dikunci, sumber listrik diamankan, kompor gas, dan alat elektronik lainnya sudah aman dalam keadaan tak beroperasi sesuai standarnya.

Marullah mengatakan, hal itu sudah disosialisasikan dari tahun ke tahun yang efektif diterapkan masyarakat. Lebih lanjut, pengumuman itu akan disampaikan ke masyarakat setelah berkoordinasi lebih rinci.

Ia memaparkan, terkait pengamanan lingkungan dilakukan sesuai standar dengan kegiatan patroli. Terlebih, pengamanan lebih intens pada daerah-daerah yang teridentifikasi rawan.

Pengamanan juga melibatkan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan sistsm keamanan keliling (siskamling). "Kami sih sudah minta kepada lurah untuk mengimbau kepada RT, RW menjaga keamanan ketertiban biasa. Itu tadi menghidupkan kembali siskamling dan ronda," jelas Marullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement