REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Masyarakat Amerika kian menaruh perhatian pada keamanan bahan pangan. Karena itu, sayur-mayur dan buah-buahan yang disemprot pestisida semakin jarang diminati. Banyak warga Amerika Serikat (AS) yang mulai memilih sayuran dan buah-buahan organik. Selain lebih aman, produk organik juga terbukti tidak merusak ekosistem tanah dan air.
“Organik tentu saja tidak sempurna tetapi ini merupakan langkah besar ke arah yang benar,” kata petani Illinois, Ben Hagenbuch, yang mulai mengubah pertanian keluarganya menjadi produksi organik.
"Ketika konsumen membelanjakan uang mereka untuk makanan organik, mereka memilihnya sendiri. Mereka memberikan suara untuk perubahan," tambah dia.
Otoritas Pengawas Makanan dan Obat-obatan Federal (FDA) dan Departemen Pertanian AS (USDA) sudah melakukan pengujian. Hasilnya, ditemukan bahwa stroberi non-organik membawa residu dari berbagai jenis pestisida. Salah satu sampel stroberi yang diteliti oleh para ilmuwan USDA, terdeteksi berisi 22 residu dengan jenis pestisida berbeda.
Tingkat beberapa residu yang ditemukan sangat tinggi sehingga dianggap ilegal menurut data pemerintah. Analisis oleh Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) menemukan bahwa stroberi adalah produk segar yang paling mudah terkontaminasi oleh residu pestisida.
Selain stroberi, ada pula ceri, apel, dan saus apel yang diproduksi secara konvensional juga menunjukkan prevalensi pestisida yang tinggi.
Bahan-bahan salad seperti kangkung dan bayam non-organik juga berpotensi mengandung residu pestisida yang tidak sehat. Meskipun kale secara luas dianggap sebagai makanan kesehatan yang populer.
USDA melaporkan telah menemukan 17 residu pestisida yang berbeda dalam beberapa sampel kale. Bayam non-organik juga ditemukan membawa residu insektisida yang disebut permethrin, yang dapat berdampak pada sistem neurologis anak-anak. USDA menemukan insektisida di 76 persen sampel bayam bersama dengan residu fungisida berbeda yang dirancang untuk membunuh jamur dan jamur.