Jumat 31 May 2019 12:14 WIB

AS Ingin Ratifikasi Perjanjian Dagang dengan Kanada-Meksiko

Kanada dan Meksiko memberi tanda mereka siap untuk memulai proses kesepakatan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Israr Itah
Wapres AS Mike Pence
Foto: AP
Wapres AS Mike Pence

REPUBLIKA.CO.ID, OTTOWA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan, akan mendorong kongres untuk meratifikasi perjanjian perdagangan Amerika Utara yang baru pada musim panas ini. Sebelumnya, Kanada dan Meksiko memberi tanda mereka siap untuk memulai proses kesepakatan. 

Pence, orang yang ditunjuk pemerintahan Donald Trump untuk mendapatkan persetujuan kongres atas United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), mengecilkan kekhawatiran partai Demokrat tentang kesepakatan tersebut. Kesepakatan itu sudah ditanda tangani tahun lalu. 

Baca Juga

USMCA akan menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Meski sudah ditandatangani, tapi kesepakatan ini belum diratifikasi tiga negara yang terlibat di dalamnya. 

Kanada sudah resmi memulai proses ratifikasi pada Rabu (29/5) lalu. Sementara pada Kamis (30/5), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengumumkan pemerintahnya akan mengirim perjanjian itu ke Kongres Meksiko untuk diratifikasi. 

"Masalah di Washington DC dapat muncul, tapi rakyat Amerika harus tahu, rakyat Kanada harus tahu, pemerintahan kami sangat berkomitmen untuk mendorong maju Kongres Amerika Serikat menyetujui USMCA pada musim panas ini," kata Pence, usai bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Jumat (31/5).  

Ini pertama kalinya Pence mengunjungi Kanada sebagai pejabat tinggi pemerintahan Trump. Sejak presiden AS itu tiba-tiba keluar dalam pertemuan G7 yang digelar Trudeau dan menuduh sang perdana menteri tidak jujur dan lemah. 

Pence mengunjungi Kanada lewat negara-negara bagian AS yang bergantung pada perdagangan dengan Kanada dan Meksiko. Perjanjian baru ini akan menjadi langkah yang cukup rumit menjelang pemilihan presiden, tahun depan. 

Pekan lalu, Trump berselisih dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi yang akan memutuskan kapan pemungutan suara perjanjian perdagangan tersebut digelar. Keduanya berselisih tentang penyelidikan yang dilakukan Partai Demokrat terhadap pemerintahan Trump. Presiden AS itu juga mengatakan, Pelosi tidak mengerti tentang kesepakatan dagang. 

Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat yang menguasai House mengatakan kesepakatan tersebut membutuhkan penegakan hukum lapangan kerja baru yang lebih kuat. Mereka juga menuntut perjanjian perdagangan tersebut harus memenuhi standar lingkungan. 

Pence menggunakan nada yang lebih optimistis. Ia menekankan pemerintah akan berkerja sama dengan anggota parlemen untuk memajukan perjanjian itu. Pence juga mengatakan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer akan menyambangi Capitol Hill pekan untuk membahas undang-undang yang mengimplementasikan perjanjian tersebut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement