REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penanaman modal asing masuk year to date sebesar Rp 112,98 triliun. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan perkembangan pasar uang dan valuta asing bergerak cukup baik.
"Pasokan dan permintaan tumbuh, terima kasih pada eksportir dan perbankan yang giat bertransaksi," kata Perry, usai Shalat Jumat (31/5) di Masjid BI, Jakarta Pusat.
Dana dari investor asing, tambahnya, tetap masuk yang menjadi indikator kepercayaan pada ekonomi Indonesia. Perry menyampaikan nilai tukar rupiah cukup menguat, pada Kamis ditutup Rp 14,395 per dolar AS, karena hal ini.
Dana asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 56,01 triliun. Imbal hasil SBN 10 tahun tercatat 8,01 persen. Sementara melalui saham sebesar Rp 57,48 triliun.
Perry menambahkan geliat ekonomi di bulan Ramadhan membuat tingkat konsumsi kuartal II meningkat. Sehingga BI juga berkewajiban mendukung ketersediaan kebutuhan Ramadhan.
Salah satunya adalah ketersediaan tempat penukaran uang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ia menyampaikan, hingga 31 Mei, realisasi kebutuhan uang telah mencapai Rp 187,2 triliun atau 86 persen dari perkiraan kebutuhan yakni Rp 217,1 triliun.
"Kalau dilihat, Jakarta saja sudah Rp 46,8 triliun, Jawa selain Jakarta Rp 69,4 triliun, Sumatera sebesar Rp 34,1 triliun dan wilayah timur Rp 27,9 triliun," kata Perry.