Jumat 31 May 2019 15:45 WIB

Modal Asing Masuk Rp 112,98 Triliun

Modal asing tetap masuk menjadi indikator kepercayaan pada ekonomi nasional.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan update moneter setelah Shalat Jumat (31/5) di Masjid BI, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan update moneter setelah Shalat Jumat (31/5) di Masjid BI, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penanaman modal asing masuk year to date sebesar Rp 112,98 triliun. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan perkembangan pasar uang dan valuta asing bergerak cukup baik.

"Pasokan dan permintaan tumbuh, terima kasih pada eksportir dan perbankan yang giat bertransaksi," kata Perry, usai Shalat Jumat (31/5) di Masjid BI, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Dana dari investor asing, tambahnya, tetap masuk yang menjadi indikator kepercayaan pada ekonomi Indonesia. Perry menyampaikan nilai tukar rupiah cukup menguat, pada Kamis ditutup Rp 14,395 per dolar AS, karena hal ini. 

Dana asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 56,01 triliun. Imbal hasil SBN 10 tahun tercatat 8,01 persen. Sementara melalui saham sebesar Rp 57,48 triliun. 

Perry menambahkan geliat ekonomi di bulan Ramadhan membuat tingkat konsumsi kuartal II meningkat. Sehingga BI juga berkewajiban mendukung ketersediaan kebutuhan Ramadhan. 

Salah satunya adalah ketersediaan tempat penukaran uang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ia menyampaikan, hingga 31 Mei, realisasi kebutuhan uang telah mencapai Rp 187,2 triliun atau 86 persen dari perkiraan kebutuhan yakni Rp 217,1 triliun.

"Kalau dilihat, Jakarta saja sudah Rp 46,8 triliun, Jawa selain Jakarta Rp 69,4 triliun, Sumatera sebesar Rp 34,1 triliun dan wilayah timur Rp 27,9 triliun," kata Perry.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement