Jumat 31 May 2019 20:05 WIB

Luhut Pandjaitan Jenguk Ani Yudhoyono

Luhut hanya bertemu Hatta Rajasa dan mendapatkan informasi terkini Ibu Ani Yudhoyono.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak netizen untuk mendoakan istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang menjalani perawatan intensif di Nasional University Hospital, Singapura. Pada Jumat (31/5) siang waktu Singapura, Luhut menjenguk Ani Yudhoyono.

Meski demikian setibanya di University Hospital Singapura, Luhut tak bisa masuk ke ruangan tempat di mana Ani Yudhoyono dirawat karena sesuai prosedur rumah sakit. “Siang tadi saya menjenguk Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura. Saya tidak bisa masuk ke dalam ruangan tempat Bu Ani dirawat karena full steril. Saya juga tidak sempat bersua dengan Pak SBY karena terus mendampingi Bu Ani di dalam,” kata Luhut dalam akun resmi media sosial Facebook-nya pada Jumat (31/5).

Baca Juga

Luhut  menjelaskan setibanya di rumah sakit dia bertemu dengan Hatta Rajasa. Ia pun mendapatkan informasi terkini tentang kondisi Ani Yudhoyono. Kendati demikian, Luhut mengatakan tak bisa menjelaskan detail informasi yang didapatnya dalam perbincangan dengan Hatta Rajasa.

Luhut mengungkapkan jika Ani Yudhoyono bisa melewati masa kritis, isteri SBY itu bisa menjalani pemulihan kembali. “Saya tidak bisa menulis detail penjelasan Pak Hatta, karena kurang elok. Yang jelas semua segi kesehatan Bu Ani sekarang sedang ditolong. Mari kita berdoa yang terbaik buat Ibu Ani, supaya masa kritisnya bisa dilewati. Ada diagnosa, kalau tiga hari masa kritis ini berhasil dilewati, maka mungkin masih bisa recovery lagi setelahnya,” katanya.

Luhut juga menjelaskan kedatangan menjenguk Ani Yudhoyono di sela-sela perjalanan dinas itu merupakan bentuk keprihatinannya kepada Pak SBY dan Ibu Ani. Terlebih, Luhut mengatakan dirinya memiliki kedekatan dengan ayah Ani Yudhoyono yakni (alm) Sarwo Edhie Wibowo. "Saya ingat betul bahwa Pak Sarwo-lah yang menandatangani surat kelulusan saya dari Akmil (dulu Akabri). Beliau juga yang mendorong saya masuk Korps Baret Merah begitu saya lulus Akabri tahun 1970. Jadi, kunjungan saya kali ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan urusan politik,” katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement