Kamis 06 Jun 2019 11:00 WIB

Wiranto Harap Politikus Maknai Idul Fitri dengan Baik

Wiranto berharap idul fitri bisa menurunkan tensi politik.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjawab pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjawab pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berharap masyarakat dan para politikus memaknai Idulfitri dengan baik. Dengan begitu, tensi politik dan keamanan dapat mereda di hari Lebaran ini.

"Idulfitri kan fitri, fitri murni kembali ke suatu yang bersih. Mudah-mudahan dimaknai seluruh bangsa Indonesia, terutama para politisi saat ini sedang melanjutkan usaha kompetisinya," ujar Wiranto di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

Baca Juga

Wiranto berharap, dengan memaknai Idulfitri dengan baik, situasi terkini dapat lebih reda dari sebelumnya. Salah satunya dengan menyalurkan ketidakpuasan melalui jalur-jalur hukum dan sesuai dengan konstitusi.

"Harapan kami begitu. Sebagai bagian dari aparat yang mengamankan republik ini tentunya kita berharap dengan suasana lebaran maka tensi politik maupun keamanan cukup panas bisa reda. Itu harapan bangsa Indonesia," terangnya.

Ia juga menuturkan, situasi keamanan saat ini sudah cukup baik jika melihat luasnya negara Indonesia. Dari 34 provinsi yang ada, hanya ada satu kejadian terkait kemananan di Kartasura, Sukoharjo. Rasio tersebut ia sebut sangat kecil.

"Kita punya 34 provinsi. Sebenarnya begitu luas. Ada satu kejadian, saya kira rasionya kecil sekali. Mudah-mudahan ini terus berlanjut sampai nanti, tidak ada (kejadian) apa-apa," kata dia.

Terkait kasus tersebut, ia mengatakan sudah mendapatkan laporan dari pihak-pihak terkait. Proses penyelidikan yang lebih mendalam kini tengah dilakukan, terutama tentang adanya keterkaitan pelaku dengan kelompok tertentu atau tidak. "Selama ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement