REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sepasang suami istri, Rasja (36) dan Darnengsi (29), warga Blok Cidempet RT 002 RW 008 Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, hilang akibat tenggelam di perairan Indramayu, Kamis (6/6) sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka hilang setelah kapal nelayan yang mereka tumpangi dihempas gelombang tinggi.
Dirpolairud Polda Jabar, Kombes A Widi Handoko melalui Komandan Kapal Pol VIII-1006 Ditpolairud Polda Jabar Pangkalan Kapal Patroli Eretan Indramayu, Brigadir Masnudin, menjelaskan, peristiwa itu bermula saat KM Nok Tantri yang ditumpangi kedua korban, berangkat dari muara Sumber Mas Desa Ilir, Kamis (6/6) sekitar pukul 06.00 WIB. Kapal tersebut dinahkodai oleh Carma (45) dan membawa lima orang anak buah kapal (ABK), termasuk kedua korban.
‘’Mereka berangkat mengantarkan air tawar untuk perbekalan kapal cumi yang sedang labuh jangkar di perairan Sumber Mas Desa Ilir,’’ kata Masnudin kepada Republika, Jumat (7/6).
Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, KM Nok Tantri yang sudah berlayar sekitar dua mil laut dari Pantai Sumber Mas, tiba-tiba dihantam ombak besar. Akibatnya, KM Nok Tantri tenggelam beserta awak kapalnya.
Empat orang korban kemudian berhasil diselamatkan oleh KM Rizki Abadi, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Namun, korban Rasja (36) dan istrinya, Darnengsi (29), dinyatakan hilang.
‘’Kedua korban hingga pagi ini belum ditemukan,’’ terang Masnudin.
Kapal Rizki Abadi yang dinahkodai Wartani (47) kemudian membawa keempat korban selamat ke daratan. Keempatnya lantas dirawat di Poliklinik Mitra Keluarga Bloran Kecamatan Kandanghaur.
Adapun keempat korban yang selamat itu masing-masing bernama Carma (nahkoda), Soni (29), Ono (29) dan Wisnu Saputra (9). Wisnu merupakan putra semata wayang dari pasangan Rasja dan Darnengsi.
Upaya pencarian terhadap korban sempat dihentikan karena kondisi yang sudah gelap. Pencarian tersebut kembali dilanjutkan pada Jumat (7/6) pagi.