REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Arus lalu lintas Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara tertutup total karena sebuah jembatan permanen di Sungai Dampala, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, hanyut dibawa banjir, Sabtu (8/6) dinihari.
Keterangan yang dikumpulkan dari warga Bahodopi, Kabupaten Morowali, menyebutkan bahwa jembatan Dampala ini merupakan penghubung utama antara ibu kota Kabupaten Morowali dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah kawasan indusri pertambangan nikel terbesar di Indonesia yang mempekerjakan lebih dari 30.000 tenaga kerja.
"Jembatan ini adalah jalur satu-satunya menuju kawasan IMIP, selanjutnya ke perbatasan Sulteng-Sultra di Konawe Utara (Sultra), tidak ada jalur alternatif," ujar Ronal, seorang warga Desa Bahodopi.
Dengan terputusnya jembatan Dampala, praktis kawasan IMIPterisolir dari hubungan darat baik dari arah Palu, ibu kota Sulawesi Tengah maupun dari arah Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, karena banjir bandang juga memutus Trans Sulawesi dari Sultra ke Sulteng di Kabupaten Konawe Utara, Sultra.
Ratusan kendaraan dilaporkan tertahan di ruas Trans Sulawesi Bungku Tengah, Morowalikarena jalur ini memang sedang ramai-ramainya dilintasi para pemudik yang akan kembali ke kota masing-masing setelah merayakan Idul Fitri, baik ke kota-kota di Sulteng maupun di Sultra.
Bahkan menurut Ronal, ia baru saja menerima informasi melalui media sosial yang diposting warga Bungku bahwa sebuah jembatan di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Tengah, juga hanyut dibawa banjir Sabtu pagi ini.
"Sudah tiga hari ini hujan deras terus mengguyur Morowali sehingga banyak permukiman warga yang tergenang air dan penghuninya terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang aman," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Morowali, kata Ronal yang juga seorang pendeta tersebut, sudah mengeluarkan imbauan kepada warga agar mewaspadai banjir dan bencana alam lain sehubungan dengan hujan deras yang terus menerus mengguyur sejak tiga hari terakhir.
Belum ada konfirmasi dari pejabat berwenang di Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Wilayah Sulteng namun ada informasi bahwa BPJN sedang mengupayakan untuk mengerahkan jembatan darurat (bally) ke Dampala untuk mengatasi sementara agar arus balik Idul Fitri bisa kembali lancar.