REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menangguhkan rencana penerapan tarif terhadap produk-produk asal Meksiko. Hal itu menyusul tercapainya kesepakatan tentang keharusan Meksiko mengambil tindakan untuk mencegah arus migran ke AS.
"Saya senang memberitahu Anda bahwa AS telah mencapai kesepakatan yang ditandatangani dengan Meksiko. Tarif yang dijadwalkan akan dilaksanakan AS pada Senin (10/6), terhadap Meksiko, dengan ini ditangguhkan tanpa batas waktu," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat (7/6).
I am pleased to inform you that The United States of America has reached a signed agreement with Mexico. The Tariffs scheduled to be implemented by the U.S. on Monday, against Mexico, are hereby indefinitely suspended. Mexico, in turn, has agreed to take strong measures to....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 8, 2019
Trump mengungkapkan, Meksiko telah setuju mengambil langkah-langkah tegas guna membendung gelombang migran yang melintasi Meksiko dan menuju perbatasan AS. "Ini dilakukan untuk sangat mengurangi atau melenyapkan imigrasi ilegal yang datang dari Meksiko dan ke AS," ujarnya.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador telah menegaskan keinginannya untuk menghindari konfrontasi dengan Pemerintah AS. Ia berkomitmen tetap berteman dan menjalin hubungan baik dengan Trump.
Pada Kamis lalu, Menteri Pertahanan Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan akan mengerahkan pasukan ke perbatasan negaranya dengan Guatemala. Itu merupakan respons atas ancaman Trump yang hendak memberlakukan tarif terhadap produk-produk Meksiko.
"Kami menjelaskan bahwa ada 6.000 orang dan bahwa mereka akan dikerahkan ke sana (perbatasan Meksiko-Guatemala)," ujar Ebrard.