REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memastikan kebutuhan pokok pasca-Lebaran aman. Menurut dia, pasokan pangan terjamin sehingga harga-harganya pun mayoritas tak mengalami kenaikan.
"Karena aman itulah harga-harganya kalau kita lihat mayoritas turun, Anda lihat nih warna hijau artinya turun, kenapa turun? Karena pasokannya terjamin, supply-nya cukup," ujar Anies sambil mengecek aplikasi Informasi Pangan Jakarta, Senin (10/6).
Dengan begitu, menurut dia, maka kondisi rumah tangga di Jakarta akan aman untuk hari-hari usai Lebaran. Bahkan, ia menyebut harga-harga kebutuhan pokok selama Lebaran terkendali. Menurutnya hal itu terjadi karena pengelolaannya dibagi dua kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan BUMD DKI Jakarta. SKPD merumuskan dan mengukur kebutuhan pokok masyarakat di Jakarta. Selanjutnya, informasi tersebut kemudian diteruskan ke tiga BUMD milik DKI. Di antaranya PT Food Station Tjipinang, PD Pasar Jaya, dan Dharma Jaya. BUMD memastikan pasokan kebutuhan pangan tercukupi.
Anies menambahkan, BUMD ini juga bisa bekerja sama dengan pemasok agar berimbas kepada harga kebutuhan yang terkendali. Dengan demikian, apabila harga-harga kebutuhan pokok di Jakarta maka begitu pula dengan yang terjadi tingkat nasional. "Dan ini strategis sekali, begitu harga pangan di Jakarta stabil maka efek nasionalnya besar, apalagi kita tahu 18 persen dari GDP itu disumbangkan oleh Jakarta, jadi bila di Jakarta stabil insyaAllah nasionalnya stabil," jelas Anies.
Sementara itu, ia mengajak masyarakat mengunduh aplikasi Informasi Pangan Jakarta di telepon pintar. Melalui aplikasi ini, warga bisa mendapatkan informasi langsung tentang harga-harga.
"Contoh nih, tepung terigu, harganya Rp 8.000 per kilogram, ini turun Rp 94. Coba saya lihat yang naik nih, tomat buah Rp 16.900 naik Rp 400, jadi seluruh informasi ada di sini," kata Anies.
Ketika ditanya ada perbedaan antara harga di situs resmi dan pasar, Anies mengatakan, Informasi Pangan Jakarta justru membantu untuk mengelola harga. Jika tidak ada informasi, maka harga di pasar bisa naik dan turun secara liar.
Menurut dia, informasi tersebut merupakan informasi yang simetris. Sehingga pelaku pasar baik pedagang eceran, grosir maupun pembeli bisa mengetahui persis harga kebutuhan pokok itu. "Dengan cara seperti itu kita bisa mengendalikan pasar, kalau tidak ada informasi yang simetris maka pasar bisa bergerak liar," tutur Anies.