Selasa 11 Jun 2019 13:05 WIB

KNP Salawaku Bawa Batuan Korban Banjir Morowali

Dari Kendari, kapal ini akan berlayar selama 12 Jam untuk sampai di Pelabuhan Bungku.

Bantuan kemanusiaan tersebut berupa bahan makanan seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan barang lain yang dibutuhkan masyarakat Morowali.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa bahan makanan seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan barang lain yang dibutuhkan masyarakat Morowali.

REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI -- Usai menjalankan tugas pengamanan arus balik Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019, kapal patroli Kementerian Perhubungan, KNP Salawaku telah bertolak menuju Pelabuhan Bungku. Kehadirannya di sana untuk membantu proses evakuasi sekaligus membawa bantuan kemanusiaan bagi korban bencana banjir di Morowali.

Menurut Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad, setelah memastikan kondisi cuaca memungkinkan dan berkoordinasi dengan pihak Unit Penyelenggara Pelabuhan  (UPP) Kelas III Kolonodale, kapal KNP Salawaku yang dinakhodai oleh Yusriady dan KKM Herman telah berangkat menuju Pelabuhan Bungku pada (11/6) pukul 00.00 dini hari tadi.

photo
Banjir Morowali (Foto: Humas Ditjen Hubla)

“Nantinya KNP Salawaku akan transit ke Kendari untuk membawa bantuan kemanusiaan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari dan juga dari mitra kerja, Pelindo, perusahaan pelayaran dan stakeholder terkait di Pelabuhan Kendari,” ujar Ahmad dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/6).

Adapun bantuan kemanusiaan tersebut berupa bahan makanan seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan barang lain yang dibutuhkan masyarakat Morowali.

Pihaknya mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh KSOP Kendari, UPP Kolonodale dan UPT lain yang telah berinisiatif mengoordinasi bantuan dari berbagai pihak di pelabuhan untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah bencana Morowali.

“Kami berharap pelayaran KNP Salawuku berjalan lancar dan segera tiba di Morowali, di mana waktu tempuh yang diperlukan untuk berlayar dari Kendari ke Pelabuhan Bungku sekitar 12 jam,”  ujar Ahmad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement