Rabu 12 Jun 2019 10:46 WIB

Sinabung Berstatus Siaga, Masyarakat Tetap Diminta Waspada

Masyarakat lima desa diizinkan pulang setelah mengungsi akibat Sinabung meletus.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Minggu (9/6/2019).
Foto: Antara/Sastrawan Ginting
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Minggu (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TANA KARO -- Kepala BPBD Tana Karo, Martin Sitepu mengatakan status Gunung Sinabung masih siaga. Tapi masyarakat dari lima desa yakni Desa Tiga Pancur, Jeraya, Pintu Besi, Kuta Tengah, dan Kuta Guguh sudah diizinkan pulang ke rumah masing-masing setelah mengungsi beberapa hari.

"Sekarang statusnya masih siaga. Naik turun status itu hal yang biasa. Masyarakat sudah dibolehkan pulang asalkan tidak masuk ke zona terlarang," kata Martin, Rabu (12/6).

Martin menyebut dari lima desa tersebut masyarakat yang sudah kembali ke rumah masing-masing itu sebanyak lebih kurang 1.070 kepala keluarga.

Pihak BPBD menurut Martin sedang berupaya mencarikan dana untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat muntahan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Sinabung, Ahad (9/6) lalu. Supaya masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas umum demi kelancaran aktivitas pedesaan.

Batas zona merah hingga saat ini adalah di luar radius 5 kilometer. Sudah turun dari awal yakni mencapai 7 kilometer. Demi keelamatan warga, BPBD mengimbau agar tidak mendekati zona merah.

Tapi secara keseluruhan, peristiwa erupsi Gunung Sinabung akhir pekan kemarin menurut Martin masih dalam keadaan normal. Masyarakat kata dia tidak perlu terlalu khawatir kembali ke rumah masing-masing. Tapi kata dia masyarakat perlu tetap waspada dan memantikan informasi dari pihak pemerintah yakni seperti BPBD, Mitigasi Gunung Api PVMBG.

"Masyarakat diharapkan selalu indahkan imbauan kami. Sayangilah nyawa," ucap Martin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement