REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyatakan, pesan yang berisi ajakan pengumpulan massa adalah hoaks. Prabowo bahkan kemungkinan besar tidak hadir ke MK demi menghindari munculkan berkumpulnya massa.
Ia menegaskan, rencana aksi yang bertemakan "Orasi Akbar Super Damai Atraksi Islami dan Nasionalis serta Nasionalisasi Aset Negara" itu bukan berasal dari BPN. "Kami BPN menegaskan hal itu adalah Hoaks. BPN tidak pernah memfasilitasi acara tersebut," ujar Andre, Sabtu (15/6).
Ia menambahkan, BPN tidak pernah mengeluarkan ajakan pengumpulan massa pada tanggal 26-28 Juni. Bahkan, Andre juga menuturkan, kemungkinan besar Prabowo Subianto tidak ikut hadir ke Mahkamah Konstitusi. Hal itu sebagai upaya meminimalisasi berkumpulnya pendukung.
Kemudian, ketika ditanyakan perihal langkah yang akan diambil oleh BPN. Andre merespon, Tim Advokasi dan Hukum BPN sedang menelusuri pesan tersebut. "Lagi dicek oleh Tim Advokasi dan Hukum kami. Yang jelas kami selaku jubir di tugaskan untuk menyampaikan bantahan," ucapnya.
Berikut ini merupakan isi pesan yang dibantah oleh Andre Rosiade:
Mari rapatkan gerakan KITA. hingga akhir Juni (26-27-28 Juni).
Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno. (Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 - 2024).
Puncak aksi akbar terbesar menuju kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Akan berkumpul & bergema, Orasi Aksi Akbar Super Damai Atraksi Islami & Nasionalis serta Nasionalisasi Aset Negara.
34 provinsi se-Indonesia akan hadir tanggal 27-28 Juni, 2 Hari.
Longmarch dari Stasiun dan Bandara ke MK
Titik kumpul massa 4-8 titik jamaah mengelilingi Gedung KPU mulai PUKUL 10.30 WIB.
- Atraksi orasi aksi super damai.
- Atraksi orasi aksi super Islami.
- Atraksi orasi aksi super nasionalis & atraksi aksi super nasionalisasi aset negara.
Dengan ditutup sujud syukur kemenangan Prabowo-Sandi.
Aksi orasi selesai diperkirakan hingga malam hari.
Target massa aksi mecah rekor MURI menuju kemenangan demi Indonesia. 12-22 juta manusia kumpul.
Aksi ini Inovasi Penetapan Kemenangan Demi Kedaulatan Rakyat Indonesia atas Dalil MK. MK ada, Kita ada.
Aparat meskipun ada. Kita Ketahui Gerakan Bergerak Serentak Bergema Aksi tanggal 27 dan 28 Juni 2019.
Kejutan untuk aparat bahwa poin kita belum usai kita ada lagi dan Kita lebih banyak dari mereka itu.
Mengetahui - Bertanda tangan:
BPN & BKNI Prabowo-Sandi.
(Badan Pemenangan Nasional & Badan Kemenangan Nasional Indonesia Prabowo-Sandi).
Sebarkan seluruh rakyat indonesia. Jihad total setotal-totalnya.