Kamis 27 Jun 2019 17:45 WIB

Jerman Tangkap Tersangka Pembunuhan Politisi Pro-Imigran

Politisi Jerman pro-imigran mati ditembak simpatisan sayap kanan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman menahan dua orang tersangka kasus pembunuhan politisi pro-imigran yang ditembak mati simpatisan sayap kanan. Pelaku penembakan sudah mengakui perbuatannya. 

Pada Kamis (27/6), jaksa federal mengatakan salah satu dari dua tersangka diidentifikasi sebagai Elmar J. Ia menjual senjata kepada pelaku penembakan Stephen E yang menembak Walter Luebcke di rumahnya di negara bagian Hesse pada 2 Juni lalu. 

Baca Juga

Tersangka kedua bernama Markus H yang diyakini sebagai perantara yang mengenalkan Stephen ke Elmar. Dua tersangka tersebut ditahan di kota Kassel, lokasi Luebcke dibunuh dan Hoezter.

Jaksa mengatakan polisi sudah mengeledah apartemen para tersangka. Tapi mereka tidak membeberkan temuan polisi. 

Pembunuhan Luebcke memicu perdebatan apakah Jerman sudah cukup memerangi kelompok sayap-kanan. Terutama setelah sebuah sel neo-Nazi yang bernama National Socialist Underground (NSU) ditemukan pada 2011 lalu. 

NSU membunuh delapan orang warga Turki, satu orang Yunani, dan polisi perempuan dari 2000 sampai 2007. Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan walaupun Stephan sudah mengakui perbuatannya dan mengaku bertindak seorang diri, penyelidikan pembunuhan Luebcke terus dilanjutkan.

Seehorfer juga mengatakan petugas keamanan akan menambah staf dan sumber daya untuk mengawasi pergerakan kelompok sayap kanan terutama di internet. DNA Stephan cocok dengan sampel yang ditemukan petugas forensik di lokasi tempat Luebcke ditembak.

Luebcke, seorang yang dibenci dalam forum sayap kanan di internet. Ia mendukung keputusan Kanselir Angela Merkel untuk membuka pintu terhadap satu juta pengungsi pada tahun 2015 lalu. 

Penemuan sel neo-NAZI NSU pada 2011 lalu membuat badan intelijen dan polisi Jerman menjadi sasaran kritik. Kedua badan pemerintah tersebut dinilai terlalu meremehkan ancaman kekerasan yang dapat dilakukan kelompok sayap-kanan. 

Mereka pun melakukan reformasi seperti merekatkan koordinasi antara lembaga dan wilayah. Badan intelijen Jerman BfV akan merilis laporan tahunan yang akan membeberkan ekstremisme politik. 

Partai Luebcke yakni Christian Democrats mengatakan kelompok sayap-kanan Alternative for Germany (AfD) harus disalahkan atas pembunuhan Luebcke. Menurut partai pengusung Merkel tersebut AfD telah melegitimasi kebencian yang mendorong kekerasan. 

AfD membantah sikap anti-imigran mereka menjadi harus disalahkan atas kematian Luebcke. Mereka mengatakan ia korban kekerasan sayap-kiri. 

Pada Rabu kemarin, salah satu anggota parlemen Bavaria dari AfD dikecam. Sebab, ia tetap duduk saat semua orang di lembaga legislatif kota tersebut berdiri selama satu menit untuk mengenang Luebcke. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement