REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Tim pencarian dan pertolongan (SAR) darat dari Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua yang melakukan pencarian melalui jalur darat akan menyisir Gunung Mol dan Gunung Aprok guna mencari helikopter MI 17 yang hilang kontak. Hal itu diungkapkan Wakapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi.
"Pagi ini sekitar pukul 6.00 WIT sudah bergerak dengan kekuatan sekitar 26 orang ke Distrik Oksop dengan tujuan menyisir Gunung Mol dan Gunung Aprok," kata Dax Sianturi, Ahad (20/6).
Berdasarkan informasi yang didapat dari masyarakat setempat, daerah yang akan disisir oleh Tim SAR Darat merupakan wilayah yang tidak pernah dilewati warga. Karenanya, untuk menghormati budaya setempat tim telah meminta izin kepada masyarakat adat. "Kita bersama warga sudah melakukan syukuran karena titik yang akan dituju belum pernah dilewati masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi.
Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab. Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.
"Pada pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut," katanya.