REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di Kabul, Afghanistan. Dalam pernyataannya Taliban mengatakan mereka mengincar kompleks Kementerian Pertahanan Afghanistan.
"Targetnya adalah instalasi teknis kementerian pertahanan," kata seorang pejabat Taliban dalam pernyataan itu, Senin (1/7).
Ia menambahkan ledakan tersebut melukai anggota Taliban, warga sipil, dan pegawai pemerintah. Sebelumnya dilaporkan, sebuah ledakan keras menghantam distrik diplomatik Kabul. Ledakan yang terjadi di jam sibuk ini membuat kepulan asap hitam menyelimuti ibu kota.
Kabarnya puluhan orang terluka dalam ledakan tersebut. Juru bicara kepolisian Kabul Firdous Faramaz hanya mengatakan ada sebuah ledakan besar yang terjadi. Tapi ia tidak memberikan rinciannya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Wahidullah Mayar mengatakan puluhan orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit. Ambulan diperkirakan akan masih terus membawa para korban ke rumah sakit.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi ledakan tersebut terjadi di permukiman padat penduduk yang mengelilingi Kementerian Pertahanan. Saksi mata mengatakan suara ledakan terdengar di kantor mereka. Lalu terdengar suara rentetan senjata dan sirine ambulan. Seorang petugas keamanan mengatakan ledakan tersebut berasal dari sebuah truk bermuatan bahan peledak.