REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengungkapkan, kondisi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus membaik. Pada pagi hari, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga sudah makan bubur dan sup merah.
“Tadi juga sudah makan sendiri. Setelah itu, tim dokter juga sudah melakukan rehab medik untuk melatih gerakan-gerakan Bu Wali, jadi tadi didampingi,” kata Fikser di Surabaya, Senin (1/7).
Fikser mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat rutin tim dokter yang menangani Risma, memutuskan bahwa kondisi sang wali kota sudah stabil. Bahkan, obat-obat yang masuk ke tubuhnya sudah mulai dikurangi.
“Tim dokter juga menyampaikan perkiraan Bu Wali akan boleh pulang satu atau dua hari ke depan, perkiraan Selasa atau Rabu ini,” ujar Fikser.
Fikser menceritakan, saat kondisinya mulai pulih, Risma langsung menanyakan berbagai perkembangan dan pembangunan Surabaya kepada Kepala OPD (organisasi perangkat daerah).
Alhasil, beberapa Kepala OPD sudah melaporkan perkembangan pembangunan Surabaya kepada Risma, meskipun yang dilaporkan itu masih hal-hal yang ringan.
“Tadi pagi beberapa Kepala OPD sudah melapor kepada Bu Wali. Beliau tanya-tanya pembangunan Surabaya, memang tidak semuanya yang melaporkan, hanya beberapa OPD. Jadi, meskipun beliau masih sakit, yang dipikirkan hanya Surabaya,” kata Fikser.
Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Joni Wahyuadi membenarkan, kondisi Risma sudah lumayan sehat. Saat ini, obat-obatnya lebih diarahkan kepada pil-pil. “Kalau ini tidak ada masalah, maka satu atau dua hari ke depan sudah boleh pulang,” kata Joni.
Joni mengatakan, apabila nanti Risma sudah diperbolehkan pulang, maka tim dokter akan memberikan catatan-catatan yang harus dijaga oleh sang wali kota. Salah satunya harus banyak istirahat, minum obat teratur, dan tidak boleh terlambat makan.
“Berkat doa-doa semua pihak, recovery Bu Risma ini sangat cepat, kita prediksi 7 hari, tapi ternyata 5 hari saja sudah sehat. Semoga terus sehat dan segera pulang,” ujarnya.