Selasa 02 Jul 2019 21:43 WIB

Petinggi Muhammadiyah: Kami tak Campuri Penyusunan Kabinet

Muhammadiyah berharap siapa pun yang masuk kabinet dapat mengemban amanah.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas mengatakan, Muhammadiyah tidak ikut campur dalam komposisi Kabinet.  Penyusunan kabinet merupakan urusan presiden.

"Muhammadiyah tidak ikut campur masalah komposisi kabinet apalagi menyangkut orang," ujar Yunahar Ilyas saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/7).

Baca Juga

Ia hanya berharap ke depan,  siapa pun yang masuk dalam susunan Kabinet dapat mengemban amanah. Dia ingin agar orang yang ditunjuk oleh presiden adalah sosok yang ahli dibidangnya.

"Yang penting tugas diserahkan kepada ahlinya dengan pertimbangan kepentingan rakyat, bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin mendukung Nahdlatul Ulama (NU) mengisi menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi) untuk 2019-2024. Kiai Ma'ruf mendukung hal itu karena dirinya juga berasal dari NU.

"Saya dari NU, kalau ada dari NU diambil jadi menteri, tentu mendukung. Tapi kan tergantung Pak Jokowi," kata Ma'ruf Amin di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement