REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengintruksikan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat yang dipimpin bupati/wali kota agar lebih aktif mengatasi kekeringan yang terjadi saat musim kemarau ini. Karena, kebutuhan air di masyarakat harus tetap terpenuhi dengan mengirimkan mobil pengangkut dari setiap PDAM yang ada.
Hal tersebut, ditegaskan Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat dimintai komentar terkait kekeringan yang sudah banyak terjadi di wilayahnya. Menurut Emil, dirinya sudah berkoordinasi dengan seluruh bupati/wali kota terkait kekeringan kali ini.
"Saya sudah koordinasi untuk mengantisipasi kekeringan. Pemerintah harus memastikan suplai air bersih tak terhalangi," ujar Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (3/7).
Menurut Emil, ia telah menginstruksikan kepada daerah di bawahnya untuk mengerahkan segala potensi yang ada dalam mengatasi kekeringan ini. Salah satunya dengan menurunkan mobil tanki di setiap PDAM untuk memasok air bersih bagi masyarakat.
"Sediakan truk-truk PDAM untuk memberi air ke masyarakat. Itu harus dilakukan," katanya.
Selain itu, kata dia, untuk mengamankan pengairan lahan pertanian, ia pun mengaku sudah membicarakannya. Salah satunya terkait pengaturan pasokan air agar penggunaannya lebih efektif.
"Untuk irigasi, kita akan menyesuaikan pengaturan debit air. Yang dulu gede, kita atur lebih efisien, sehingga persawahan-persawahan bisa mendapatkan air, walau tak semaksimal sebelumnya," kata Emil.
Menurut Emil, ia pun sudah berkoordinasi dengan pengelola bendungan yang ada. "Koordinasi dengan PJT kita tingkatkan," katanya.
Bahkan, kata Emil, kemungkinan ia akan usul ke pemerintah pusat kalau kekeringan sudah ekstrem untuk dilakukan rekayasa iklim. "Ini dulu juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah intensitas air hujan," katanya.