REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jay Subyakto menjadi pengarah seni dan kreatif pada konser amal Anggun C Sasmi di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (5/7). Dia merancang konsep tak biasa, yakni panggung yang berbentuk diagonal.
"Setiap pertunjukan yang saya bikin, selalu ada konsep, visi-misi. Bagaimana menghadirkan lagi Anggun dengan hit lama dan baru dalam konser amal. Pendekatan venue harus wise," ujar Jay.
Dia memilih panggung diagonal supaya semua penonton bisa menikmati aksi Anggun dengan maksimal dari berbagai sudut. Jay juga menerapkan video mapping alias pemetaan video sehingga menampilkan aspek visual atraktif.
Jay bekerja sama dengan Inet Leimena sebagai manajemen pertunjukan dan panggung. Konser digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ke-30 P&G Indonesia, bekerja sama dengan Save the Children Indonesia.
Donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk menyediakan fasilitas pendidikan 100 sekolah di Palu, Donggala, dan Lombok. Jay ingin memfasilitasi niat beramal P&G selaku penyelenggara, sekaligus menghadirkan sosok Anggun dengan hit lama dan barunya.
Dia berharap para penonton, termasuk kalangan milenial, bisa mengetahui kehebatan Anggun. Bagaimanapun, Anggun adalah penyanyi yang sudah mengharumkan nama Indonesia hingga lintas negara.
"Mengajak penonton cinta musik Indonesia, juga menghargai para musisi dan seniman kita yang berhasil di dunia internasional," tutur Jay.
Senior Communications Manager P&G Indonesia Ovidia Nomia mengatakan, konser dan penggalangan dana mendatang sangat penting bagi banyak orang. Bencana memang sudah setahun lewat, tapi proses pemulihan masih terus berlanjut.
Dia menginformasikan, tahun lalu P&G Indonesia sudah bekontribusi lebih dari 250 ribu dolar AS dalam upaya respons cepat tanggap di lokasi bencana Palu, Lombok, dan Donggala. Kini, pihaknya menginisiasi konser amal sebagai tahap rehabilitasi.
Bantuan penyediaan sarana pendidikan di 100 sekolah diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak-anak di daerah terdampak bencana. P&G juga mengajak Anggun dan para kolaborator konser terjun langsung ke lokasi.
"Akhir tahun nanti kami merencanakan pergi bersama ke lokasi, melihat hasil kerja keras yang sudah dilakukan untuk membantu anak-anak di tempat bencana," kata dia.
Tiket terbagi dalam beberapa kelas, dengan kisaran harga antara Rp 550 ribu sampai Rp 1,75 juta. Tiket untuk 3.000 penonton tersebut sudah terjual lebih dari 90 persen.