REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi tujuh titik panas sebagai indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sebagian besar titik panas itu terkonsentrasi di wilayah pesisir Provinsi Riau.
"Titik panas terdeteksi di Rokan Hilir tiga titik, Indragiri Hulu dua titik serta Dumai dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Kamis (4/7) sore.
Ia mengatakan tujuh titik panas tersebut terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua, Kamis pukul 16.00 WIB. Keberadaan titik panas itu merupakan akumulasi yang terdeteksi sepanjang hari ini.
Dari tujuh titik panas, BMKG menyatakan tiga di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat akurasi kepercayaan diatas 70 persen. Ketiga titik api itu terdeteksi di wilayah Rokan Hilir, sebuah kabupaten yang berada di pesisir Riau dan berbatasan langsung dengan negeri Jiran Malaysia.