Jumat 05 Jul 2019 21:18 WIB

20 TKI Menderita Sakit di Hong Kong

Penyakit yang diderita di antaranya stroke, jantung, kanker, dan gangguan kejiwaan.

Para TKI di Hongkong
Foto: Dompet Dhuafa
Para TKI di Hongkong

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 20 tenaga kerja Indonesia di Hong Kong menderita berbagai penyakit sehingga membutuhkan perawatan secara intensif. Menurut keterangan tertulis dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Beijing, China, Jumat (5/7) berbagai penyakit yang dialami para TKI, di antaranya stroke, jantung, kanker, dan gangguan kejiwaan.

KJRI secara berkala memfasilitasi komunikasi para pekerja migran Indonesia (PMI) itu dengan pihak keluarga, dokter dan perawat. Juga dengan pekerja sosial, agen penyalur tenaga kerja, majikan, dan instansi terkait Hong Kong lainnya.

Baca Juga

"Penanganan PMI sakit merupakan bagian dari tugas KJRI terkait pelayanan dan perlindungan WNI di Hong Kong," kata Pelaksana Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba.

KJRI Hong Kong juga telah membantu dan memfasilitasi pemulangan dua TKI atas nama Deni Ismiati dan Miratun. Didampingi Konsul Kepolisian KJRI Hong Kong dan seorang staf KJRI, kedua TKI yang sakit itu telah tiba di Jawa Timur dan langsung diserahterimakan kepada pihak keluarga dengan didampingi BP3TKI dan LP3TKI Kota Surabaya, Kamis (4/7).

Deni Ismiati, merupakan mantan TKI Taiwan yang menderita gangguan kesehatan pada saat transit di Hong Kong dalam perjalanan menuju Tanah Air pada akhir Mei lalu. Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Kwai Chung, Deni diizinkan pulang ke kampung halamannya.

Sementara Miratun yang sudah enam tahun bekerja di Hong Kong terkena stroke sejak April lalu. Setelah dokter menyatakan kondisi TKI tersebut stabil, maka diizinkan pulang ke Tanah Air.

KJRI juga telah membantu pemberian hak-hak pribadi dan hak ketenagakerjaan para TKI, termasuk gaji, oleh pengguna jasa TKI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement