Selasa 09 Jul 2019 19:17 WIB

Warga Jakarta Bisa Minta Limbah Elektroniknya Dijemput

Warga Jakarta diimbau tak membakar limbah elektronik.

Limbah Elektronik (ilustrasi)
Foto: VOA
Limbah Elektronik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak membuang limbah elektronik secara sembarangan. Limbah elektronik dapat membahayakan lingkungan.

"Masyarakat harus menyadari dahulu tentang limbah elektronik (e-waste)," kata Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH DKI Jakarta Rosa Ambarsari di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Ragam limbah elektronik, meliputi berbagai macam peralatan elektronik yang sudah lewat masa pakai. Jenisnya beragam, dimulai dari baterai, ponsel, laptop, televisi, lemari es, hingga mainan listrik.

Menurut Rosa, limbah elektronik banyak dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara bijak. Lampu dan baterai, misalnya.

"Biasanya kan dibuang begitu saja bersama sampah-sampah lain di tempat sampah," katanya.

Bahkan, menurut Rosa, tak jarang warga yang memilih membakar limbah-limbah elektronik itu. Padahal, limbah elektronik memiliki potensi racun yang sangat membahayakan.

Semestinya, menurut dia, limbah-limbah elektronik dipilah dan dikumpulkan tersendiri. Limbah elektronik harus dibuang di tempat sampah khususk.

"Kami pun menyediakan fasilitas penjemputan limbah elektronik di rumah. Tinggal daftar saja lewat website. Syaratnya harus lebih dari 5 kg dan warga DKI," katanya.

Belum banyaknya warga yang sadar pentingnya pengelolaan limbah elektronik, menurut dia, terlihat dari masih ditemukannya limbah elektronik di depo-depo pengumpulan sampah dari perumahan. Limbah-limbah elektronik itu akan dipilah oleh kepala satuan pelaksana DLH tingkat kecamatan dan diangkut.

"Masih saja limbah elektronik, B3, dibuang bersamaan dengan sampah biasa. Di setiap perumahan kan ada depo sampah, nah biasanya kepala satuan pelaksana tugas yang ngumpulin itu," kata Rosa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement