Selasa 09 Jul 2019 18:50 WIB

TNI AL Latihan Perang Siber dan Perang Informasi

Satuan TNI AL juga perlu menguasai perang modern tersebut.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
TNI Angkatan Laut melaksanakan Gelar Kesiapan Pasukan dalam rangka Manuvra Lapangan (Manlap) latihan tertinggi TNI AL Armada Jaya XXXVII Tahun 2019 di Dermaga Ujung Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Selasa (9/7). Apel yang digelar dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji
Foto: Republika/Dadang Kurnia
TNI Angkatan Laut melaksanakan Gelar Kesiapan Pasukan dalam rangka Manuvra Lapangan (Manlap) latihan tertinggi TNI AL Armada Jaya XXXVII Tahun 2019 di Dermaga Ujung Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Selasa (9/7). Apel yang digelar dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji memastikan kesiapan pasukannya dalam rangka manuvra lapangan (Manlap) latihan tertinggi Armada Jaya ke-37 tahun 2019. Manuvra Lapangan tersebut digelat di perairan Laut Jawa, Perairan Kangean, Pulau Sapudi, Perairan Asembagus, dan Banongan, Situbondo, Jawa Timur.

Siwi menjelaskan, pada latihan Armada Jaya ke-37 ini, pasukan dilatih memainkan berbagai serial latihan laut, udara, dan pendaratan marinir. Termasuk di dalamnya, peperangan laut modern seperti perang siber (cyber warfare), perang informasi (information warfare), dan latihan peranjauan (mine warfare).

"Memang beberapa negara sudah menggiatkan latihan perang cyber dan perang informasi ini. Ini adalah bagian yang penting dalam era digital dan informasi. Kita akan gelar dengan negara lain juga," kata Siwi, seusai melaksanakan gelar kesiapan latihan Armada Jaya XXXVII tahun 2019 di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya, Selasa (9/7).

Siwi merasa, perang siber dan perang informasi perlu diasah. Menurutnya, di era digital dan informasi, perang siber dan perang informasi bisa jadi sesuatu hal yang membahayakan jika tidak dikuasai TNI sebagai penjaga kedaulatan Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI).

Maka dari itu, lanjut Siwi, satuan TNI AL juga perlu menguasai perang modern tersebut. "Ke depan peperangan siber ini menjadi peperangan yang sangat membahayakan bagi kita. Sehingga TNI Angkatan Laut perlu kita latih juga," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement