REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kompetisi kasta terendah di Indonesia, Liga 3, akan secara bertahap dimulai bulan Juli ini. Liga 3 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun tak mau ketinggalan menyambut perhelatan tersebut. Rencananya, laga pembukaan kompetisi Liga 3 DIY akan digelar pada Jumat (12/7) di Lapangan Gamelan, Brebah, Kabupaten Sleman.
Akan terdapat delapan tim yang akan berkompetisi untuk memperebutkan satu jatah ke putaran regional, yang nantinya akan kembali berkompetisi di putaran nasional. Juara, runner up, dan peringkat tiga putaran nasional nantinya akan mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 (kasta kedua Liga Indonesia).
Delapan tim yang akan berkompetisi di DIY adalah Sleman United (Sleman), PS Protaba (Bantul), Persikup (Kulonprogo), Rajawali GK (Gunungkidul), PS HW UMY, Jogja Istimewa Football, PS Tunas Jogja, dan UAD FC. Partai pembuka di Lapangan Gamelan nanti akan mempertemukan tim UAD FC melawan Sleman United.
"Proses perizinan sedang berjalan. Insya Allah Kamis (11/7) siang izin untuk menyelenggarakan pertandingan dari pihak keamanan sudah turun," ujar Direktur Kompetisi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Ediyanto, saat konferensi pers di Monumen PSSI kompleks Wisma Soeratin Yogyakarta, Rabu (10/7).
Format kompetisi Liga 3 DIY adalah dua grup yang diisi masing-masing empat tim. Tiap tim akan saling bertanding dengan lawan di grupnya masing-masing home and away. Setelah enam pertandingan, peringkat dua besar masing-masing grup akan kembali disatukan dalam grup final untuk mencari yang terbaik.
"Format ini dibuat untuk menyesuaikan dengan regulasi PSSI yang mensyaratkan minimal (setiap tim melakoni) 12 pertandingan," kata Ediyanto menambahkan.
Ia memaparkan, sebenarnya terdapat 13 tim yang berhak mengikuti kompetisi Liga 3 DIY musim ini. Akan tetapi, sebanyak lima tim lainnya mengundurkan diri karena persoalan finansial. Kelimanya yaitu PS Gama, FC UNY, Persig, Gelora Handayani, dan Satria Adikarta.
Sementara itu, Wakil Ketua Asprov PSSI DIY, Wahyudi Kurniawan, meminta dukungan semua pihak agar kompetisi Liga 3 DIY tahun ini bisa berjalan dengan lancar. Hal itu dikarenakan kompetisi ini akan dimulai usai situasi yang kurang kondusif yang melanda persepakbolaan DIY.
Seperti diketahui, hampir lebih dari 2 tahun persepakbolaan di DIY mati suri akibat pembekuan Asprov PSSI DIY yang berujung digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Kongres tersebut akhirnya memilih Ahmad Syauqi sebagai ketua Asprov PSSI DIY yang baru.
"Semoga penyelenggaraan kompetisi Liga 3 DIY bisa menetralisir keadaan yang kurang kondusif dua tahun belakangan ini," ujar Wahyudi.