Kamis 11 Jul 2019 11:59 WIB

Dahnil: HRS Berulang Kali Ingin Pulang, Tapi tak Bisa

Pemerintah Indonesia yang memberikan noticed yang membuat HRS tidak bisa kembali.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ratna Puspita
Dahnil Anzar Simanjuntak usai menandatangani surat pengunduran dirinya menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Senin (1/7).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Dahnil Anzar Simanjuntak usai menandatangani surat pengunduran dirinya menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subiano-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Habib Rizieq Shihab (HRS) kerap ingin pulang ke Indonesia. Bahkan, ia menceritakan, HRS pernah sudah berada di bandara, tetapi tak bisa berangkat. 

"Habib Rizieq itu berulangkali ingin pulang. Bahkan, sudah di bandara, giliran ingin berangkat tidak bisa," ujar Dahnil saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/7). 

Baca Juga

Dahnil mengatakan, HRS sudah berulang kali meminta penjelasan kepada pihak Arab Saudi. Namun, ia mengatakan, kendala tersebut tidak pada pihak Arab Saudi, melainkan Pemerintah Indonesia.

"Pihak pemerintah Indonesia yang memberikan noticed yang membuat beliau tidak bisa kembali," ujarnya.

Untuk itu, Dahnil mengatakan, ia ingin mendorong dan mengetuk hati pemerintah agar pascapemilihan presiden 2019 tidak tersisa persaingan politik yang berlebihan. Dengan demikian, HRS bisa pulang ke Tanah Air.

Apalagi, kata Dahnil, HRSpergi ke Makkah, Arab Saudi, karena tak ingin berselisih secara politik dengan pemerintah. Bagaimanapun, Habib Rizieq memiliki cukup banyak pengikut.

Dahnil menyarankan, agar pemerintah memberi kesempatan untuk Habib Rizieq kembali ke Indonesia. "Dan bisa berdakwah bersama-sama umat Islam lagi di Indonesia dan bisa ikut berperan aktif menjaga Pancasila dan NKRI untuk memajukan Indonesia," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dahnil juga menyingging faktor X yang membuat HRS tak bisa pulang. Dahnil tidak merinci merinci faktor X tersebut dan hanya menyatakan faktor X tersebut hanya dapat dihapus oleh Presiden Jokowi.

Dahnil pun mengungkapkan optimismenya bahwa Presiden Jokowi akan memberi kesempatan pada Habib Rizieq untuk kembali ke Indonesia. "Saya yakin beliau (Presiden) akan berpihak dan membuka pintu agar HRS bisa kembali demi mengubur dendam politik yang semakin mendalam," kata dia.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan, tujuan adanya syarat rekonsiliasi yang diajukan kubu Prabowo-Sandi agar ke depan tidak ada pihak yang merasa terzalimi. Andre menilai, masih ada faktor X yang masih menghalangi HRS pulang ke Indonesia.

"Ya, itu seperti yang disampaikan, masih ada faktor X yang masih menghalangi Rizieq bisa pulang. Nah faktor X itu yang bisa menyelesaikannya adalah pemerintah," ujar Andre, Rabu (10/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement