Kamis 11 Jul 2019 20:32 WIB

Lumbung Ternak Wakaf, Cara ACT Berdayakan Peternak Kurban

Lumbung Ternak Wakaf ikut memperbaiki ekonomi peternak.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Global Qurban ACT salurkan kurban ke penduduk Dafur Selatan, Sudan.
Foto: ACT
Global Qurban ACT salurkan kurban ke penduduk Dafur Selatan, Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Global Qurban-Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program Global Qurban 2019 dengan mengangkat tema 'Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia'. Presiden Global Qurban ACT, Hafit T Mas'ud mengatakan ibadah kurban bukan sekadar aktivitas penyembelihan hewan dan pembagian daging.

Namun, kurban memiliki dimensi aktivitas ritual ibadah, syiar dakwah Islamiyah, kebermanfaatan sosial, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam penyediaan dan pendistribusian hewan kurban. Salah satu program Global Qurban yakni Kawasan Wakaf Terpadu (KWT) di Blora.

Baca Juga

Dalam KWT tersebut, terdapat Lumbung Ternak Wakaf (LTW) yang mengelola implementasi wakaf dalam penyediaan hewan kurban. Program LTW menyerap banyak sumber daya manusia (SDM) di berbagai daerah untuk menyerap hewan kurban.

LTW melibatkan para peternak dan petani daerah untuk mengelola stok hewan kurban dengan pola pemberdayaan yang menyejahterakan. Sehingga, roda ekonomi masyarakat di wilayah implementasi Global Qurban terus bergerak.

President Global Wakaf, Imam Akbari, mengatakan, mengungkapkan, dalam kawasan LTW, aset-aset wakaf produktif dikelola secara optimal sehingga dapat membawa ekonomi masyarakat setempat lebih baik. LTW juga memastikan hewan kurban yang akan disembelih sesuai dengan syariah serta membuat pengelolaan manajemen stok kurban terjaga.

"Sebab, faktor ketidakpastian stok ini membuat fluktuatifnya harga hewan kurban," ujar dia.

Di samping itu, para peternak juga merasakan dampak pada perbaikan ekonomi. Hal itu terlihat dari peningkatan kualitas hidup keluarga mereka. "Beberapa peternak mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi dengan hasil dari beternak di LTW," ucap Imam.

Vice President ACT, Ibnu Khajar, menambahkan, perwujudan spirit dermawan karena panggilan dermawan adalah panggilan kemuliaan kpd setiap orang. Saat ini, penanganan kurban dikelola semakin profesional. Para dermawan yang berkurban tidak perlu repot-repot ke Somalia atau negara lain. "Titipan para dermawan akan kami sampaikan kepada yang berhak," tegasnya.

Di sisi lain, Global Qurban terus meningkatkan jejaring kemitraan untuk menambah opsi kemudahan berkurban melalui perluasan jejaring lokal dan jejaring luar negeri yang saling berkolaborasi.

Rangkaian acara peluncuran tersebut berbentuk farm tour. Global Qurban-ACT mengajak para, mitra, donatur, komunitas, korporasi, dan influencer untuk melihat cara Global Qurban mengelola hewan kurban.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement