Sabtu 13 Jul 2019 06:30 WIB

Mantan Bupati Bandung Barat Meninggal Dunia

Abubakar tengah menjalani hukuman penjara terkait kasus perkara suap pilkada.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Terdakwa kasus korupsi suap, Abu Bakar, menjalani sidang pembacaan putusan di PN Bandung, Jawa Barat, Senin (17/12/2018)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Terdakwa kasus korupsi suap, Abu Bakar, menjalani sidang pembacaan putusan di PN Bandung, Jawa Barat, Senin (17/12/2018)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Mantan Bupati Bandung Barat, Abubakar dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (13/7) dini hari sekitar pukul 00.10 WIB di Rumah Sakit (RS) Borromeus, Kota Bandung. Sebelumnya, kondisi kesehatan almarhum mengalami penurunan setelah mendapatkan perawatan intensif.

Kabar meninggalnya mantan Bupati dua periode ini disampaikan oleh Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan melalui media sosial di laman instagramnya. "Innaa Lillahi Wainna Illaihi Rajiun. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan menerima amal ibadah beliau Bapak Abubakar (Bupati KBB 2007-2017) dan diberikan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan," tulis Hengky.

Hengky mengatakan almarhum meninggal pukul 01.00 WIB. Ia memohon masyarakat mendoakan mantan bupati tersebut.

Humas Pemkab Bandung Barat, Hari Mustika saat dihubungi pun membenarkan kabar tersebut. "Iya," ucapnya singkat saat ditanya terkait kabar duka itu.

Selama masih menjabat bupati, Abubakar sering keluar-masuk rumah sakit. Hal itu disebabkan oleh riwayat penyakit yang diderita sejak beberapa tahun terakhir.

Mantan Bupati Bandung Barat ini tengah menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin Bandung. Abubakar menjadi terdakwa dalam perkara suap pilkada untuk kepentingan pencalonan istrinya, Elin Suharliah. Almarhum divonis 5 tahun 6 bulan hukuman penjara yang disampaikan majelis hakim Pengadilan Tipikor Bandung 2018 silam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement