Selasa 16 Jul 2019 06:40 WIB

Wali Kota Solo Terpilih Jadi Ketua DPC PDIP Periode Kelima

Pemilihan Rudyatmo berdasarkan surat rekomendasi dari DPP PDIP.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat menunjukkan kamar Presiden pertama RI Ir Soekarno di bagian depan bangunan Rumah Dinas Wali Kota Solo atau Loji Gandrung.
Foto: Republika/Binti sholikah
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat menunjukkan kamar Presiden pertama RI Ir Soekarno di bagian depan bangunan Rumah Dinas Wali Kota Solo atau Loji Gandrung.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kembali terpilih sebagai pucuk pimpinan DPC PDIP Solo pada periode kelima untuk masa bakti 2019-2024.

Pemilihan tersebut berdasarkan surat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ahad (14/7).

Baca Juga

Rudyatmo mengaku tidak menyangka bakal ditunjuk lagi sebagai Ketua DPC PDIP setelah 20 tahun menduduki jabatan tersebut. Sebab, sebelumnya dia sudah mengajukan nama-nama calon ketua, sekretaris dan bendahara sesuai dengan kesepakatan DPC. Namun, ternyata Megawati tetap mempercayakan tampuk kepemimpinan PDIP di Solo kepada Rudyatmo.

"Saya enggak ngerti pertimbangannya. Saya kan tidak pernah mau menolak atau melanggar aturan atau perintah ketua umum. Suka tidak suka harus dijalankan. Bu Mega punya pertimbangan banyak," ujarnya kepada wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (15/7).

Rudyatmo mengaku berat menerima tugas tersebut. Alasan dia bukan ingin menghindar, melainkan karena sudah empat periode menjabat. Meskipun, dalam aturan partai tidak ada batasan maksimal menjabat berapa kali.

"Saya ingin mengurus keluarga. Namun karena sumpah dan janji itu harus lebih mengutamakan kepentingan partai maupun masyarakat daripada kepentingan pribadi, ya sudah dengan suka maupun tidak suka saya terima," imbuhnya.

Padahal, Rudyatmo berkeyakinan nama-nama yang diajukan DPC akan memperoleh rekomendasi dari DPP. Namun, harapannya harus sirna saat menerima rekomendasi dari DPP. "Aku nangis lho mbak. Nangisnya bukan nangis beban. Namun saya nangisi Bu Mega saja lah. Tapi sudahlah karena saya sudah ambil sumpah janji jabatan ya ini kita bekerja," ungkapnya.

Berdasarkan surat rekomendasi tersebut, jabatan Sekretaris direkomendasikan kepada Teguh Prakoso, sedangkan Bendahara kepada Joni Sofyan Erwandi. Menurutnya, susunan pengurus DPC PDIP Solo sudah disusun.

Susunannya tidak berbeda jauh dengan komposisi pengurus lama. Dari 15 pengurus inti, 30 persennya atau lima orang merupakan perempuan. Sejumlah nama baru juga mengisi jabatas pengurus DPC.

Rudyatmo menambahkan, agenda terdekat setelah pelantikan pengurus DPC periode 2019-2024 nantinya berupa konsolidasi internal hingga eksternal. Selain itu, DPC juga mempersiapkan kader untuk Pemilihan Wali Kota Solo pada

2020 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement