Kamis 18 Jul 2019 08:20 WIB

Sebagian Besar Kader Ingin Gerindra di Luar Pemerintah

Arah koalisi Partai Gerindra akan ditentukan September saat rapat kerja nasional.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan arah koalisi Partai Gerindra akan ditentukan bulan September saat rapat kerja nasional. Namun, ia menilai sebagian besar kader mengingingkan agar Partai Gerindra tetap menjadi oposisi. 

"Yang jelas secara pribadi tentu mayoritas kader menginginkan kita di luar pemerintahan," kata Andre di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (17/7).

Baca Juga

Akan tetapi, Partai Gerindra akan menyerap seluruh aspirasi kader di rakernas. Keputusan bakal bergabung atau tidak Gerindra ke pemerintah akan dilakukan melalui berbagai masukan dan pertimbangan.

"Sekarang boleh ada yang pro, ada yang kontra sebelum keputusan diambil boleh berbeda. Tapi setelah keputusan diambil dalam rakernas kami semua akan tegak lurus dengan keputusan partai dan pak prabowo," katanya.

Dalam waktu dekat, Partai Gerindra akan menggelar rapat internal dewan pembina. Pertemuan tersebut adalah menyampaikan hasil pertemuan ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu keduanya juga tengah merencanakan pertemuan lanjutan. Nanun, Andre belum bisa mengungkapkan kapan pertemuan lanjutan itu akan berlangsung.

"Pertemuan lanjutan itu akan membahas seperti misalnya Pak Jokowi bertanya ke Pak Prabowo apa masukan, kita akan sampaikan ini lho program Indonesia Maju, Indonesia Bangkit kami untuk menuju indonesia adil dan makmur," paparnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement