Senin 22 Jul 2019 22:06 WIB

Anies Jadikan Tanaman Lidah Mertua untuk Kurangi Pencemaran

Tanaman lidah mertua rencananya akan ditanam di beberapa kantor suku dinas.

Tanaman lidah mertua.
Foto: Wikimedia
Tanaman lidah mertua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan menggunakan tanaman lidah mertua sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan pencemaran udara di Ibu Kota Jakarta. "Ini sebetulnya teknis tetapi secara substansi Pemprov DKI akan melakukan semua yang bisa dikerjakan. Semua yang bisa dikerjakan, insya Allah, kami kerjakan," ujar Anies Baswedan di Jakarta, Senin (22/7).

Ia mengemukakan bahwa langkah itu merupakan salah satu informasi yang diterima. Dinas Kehutanan mendapatkan rekomendasi beberapa tanaman untuk ditanam salah satunya lidah mertua yang diharapkan bisa ikut mengendalikan pencemaran udara.

Baca Juga

Menurut dia, penanaman lidah mertua itu bukan merupakan satu-satunya cara dalam mengendalikan pencemaran udara di wilayah DKI Jakarta. "Apakah ini satu-satunya? Tentu tidak. Jadi, itu bagian dari usaha kami," ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berencana menempatkan tanaman lidah mertua di kantor wali kota dan beberapa suku dinas sebagai bentuk upaya mengurai polusi di ibu kota.

Tanaman lidah mertua yang bernama latin Sansiviera itu, menurut Kepala KPKP DKI Jakarta Darjamuni, memiliki kemampuan untuk menjadi antipolutan. Sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara.

Darjamuni mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi dan kantor pemerintahan terkait dengan rencana penempatan tanaman lidah mertua di atap-atap gedung perkantoran.

"Kemarin sudah ada proses lelang dan saat ini sedang masuk masa sanggah. Mudah-mudahan akhir Juli sudah bisa mulai pelaksanaan di lapangan. Kantor kami akan jadi proyek percontohan awal dan kami berharap kantor suku dinas dan wali kota juga menerapkan hal serupa," kata Darjamuni.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement